Hasil Tangkapan Nelayan Menurun, Harga Garam Pukul Nelayan
CILACAP - Hasil tangkapan nelayan di perairan Kabupaten Cilacap menurun. Sepanjang tahun 2016 lalu tercatat tangkapan nelayan hanya sebanyak 13175, 9 ton. Turun sebanyak 1000 ton lebih dibandingkan dengan tahun 2015 yang bisa mencapai 14386,2 ton. Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, Yuwono Tugas Prasetio mengatakan, salah satu penyebab menurunnya hasil tangkapan nelayan salah satunya bisa jadi karena perubahan iklim yang semakin tidak menentu pada saat ini. "Hasil tangkapan nelayan masih didominasi jenis pelagis besar seperti Ikan Tuna dan Tongkol. Sejak bulan Juni sampai saat ini seharusnya menjadi momen yang tepat bagi nelayan untuk segera melaut," ujarnya. TERPUKUL : Para nelayan Cilacap sedang mendapat pukulan berat. Saat hasil tangkapan menurun, harga garam untuk mengolah ikan hasil tangkapan juga naik drastis. (AHMAZ FAIS SALIM/RADARMAS) Dia menjelaskan, jumlah nelayan di Cilacap berdasarkan data Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap berkisar antara 16 ribu sampai 17 ribu orang. Adapun armada kapal yang digunakan sebanyak 3936 unit dengan rincian motor tempel sebanyak 3226 unit, perahu tanpa motor 182 unit dan kapal motor sebanyak 528 unit. "Meskipun hasil tangkapan terus menurun, belum ada laporan yang masuk kepada kami mengenai praktek penangkapan ikan menggunakan bahan peledak yang dilakukan oleh nelayan Cilacap," jelas dia. Untuk terus meningkatkan kesejahteraan nelayan, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mulai Januari 2017 telah menjalankan program asuransi bagi nelayan yang menggunakan kapal dengan bobot di bawah 10 gross ton. Selain dihadapkan pada penurunan hasil tangkapan, nelayan juga dihadapkan pada persoalan harga garam terus mengalami kenaikan. Hingga bulan Juli tahun 2017 ini harga garam yang tadinya seharga Rp 1500 /kilogram, naik di kisaran Rp 5000 sampai Rp 6.000 kilogram. Mahalnya harga garam, ternyata turut berimbas pada produksi ikan asin di Kabupaten Cilacap. Yuliah (40) salah satu pengusaha Produksi Ikan Asin di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) mengeluhkan harga garam yang semakin tinggi. Menurutnya, garam yang dia dapat untuk mengolah ikan asin tersebut didatangkan langsung dari Pati. Berdasarkan alasan pengusaha garam disana, mahalnya garam karena curah hujan beberapa pekan terakhir tinggi. Hal tersebut mengakibatkan hasil produksi garam semakin langka, dan berimbas pada harga garam. "Tambak yang buat bikin garam kena hujan terus, jadi penghasilan garam menurun," kata Yuliah. Dia menjelaskan, naiknya harga garam, tentu berimbas pada penjualan ikan asin. (yda/fiz//din)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: