Panen Melimpah, Stok Beras Cilacap Aman

Panen Melimpah, Stok Beras Cilacap Aman

MAJENANG-Stok beras untuk kebutuhan masyarakat selama puasa hingga lebaran, dipastikan tetap aman. Ini dengan melihat hasil panen petani yang mencapai rata-rata 6 ton per ha di wilayah eks distrik Majenang. Jumlah ini setara dengan 3.900 kg beras. Dan Dengan luas lahan mencapai 16.500 ha lebih, maka panen terakhir kemarin menghasilkan 64.350.000 kg beras. GEPYOK : Warga sedang memanen padi di persawahan di daerah Majenang. Mendekati lebaran, UPT Dispertan jamin stok beras aman. (HARYADI NURYADIN/RADAR BANYUMAS) "Pencapaian rata-rata per hektar saja bisa enam ton. Saya yakin stok beras sampai lebaran nanti sangat cukup," ujar Kepala UPT Dinas Pertanian Majenang, Darta Mulyana, Senin (29/5) kemarin. Dia menambahkan, saat ini masih tersisa satu desa yang belum panen sama sekali yakni Desa Pahonjean. Daerah yang terlambat panen ini berada di areal banjir hingga petani terpaksa melakukan tanam ulang. Jika petani disana sudah bisa memetik hasilnya, maka stok gabah dan beras akan lebih banyak lagi. "Pahonjean belum panen," katanya. Darta menyakinkan, jumlah stok yang cukup bisa dilihat dari perkembangan harga beras di pasar induk Majenang dan pasar tradisional lainnya. Sampai saat ini, harga beras masih tergolong standar antara Rp 6,5 ribu, RP 7 ribu hingga Rp 7,5 ribu per kg. Harga ini sudah terjadi sejak petani mengalami panen hingga memasuki minggu pertama bulan puasa. "Harga masih sangat stabil dan belum ada lonjakan berarti," kata dia. Jika melihat jangka waktu tanam hingga panen yang mencapai 3 bulan, maka puasa tahun ini akan berlangsung diluar masa panen. Demikian juga dengan lebaran yang diperkirakan akan jatuh pada minggu terakhir Juni mendatang. Hingga dipastikan lebaran akan terjadi di luar musim panen yang baru akan terjadi pada Agustus atau September. Beberapa desa di wilayah kerja UPT Dinas Pertanian Majenang, sudah mampu merasakan 3 kali panen dalam setahun. Mereka rata-rata berada di Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja dan sebagian kecil di Majenang. Dinas dalam berbagai kesempatan selalu mendorong petani untuk bisa menerapkan 3 kali panen padi dengan beragam tekhnologi. "Ini yang terus kita dorong agar minimal bisa panen tiga kali," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: