Mapala IAIG Cilacap Tuntut Bebas Pencemaran Udara

Mapala IAIG Cilacap Tuntut Bebas Pencemaran Udara

Gelar Aksi di Pertigaan Karangkandri CILACAP-Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Pencinta Alam, KMPI IAIG Cilacap mengelar aksi peduli lingkungan di pertigaan Karangkandiri, Cilacap, Kamis (6/4). Dalam aksinya, dia menuntut pemerintah menindaktegas PLTU Cilacap yang tidak melakukan amdal dengan baik. "Saya harap aksi peduli lingkungan kali ini membuat pemerintah dan stakeholder terkait menindak tegas PLTU Cilacap yang tidak menjalankan amdal dengan baik," kata Ganjar Bagus Mustofa, Korlap Aksi Peduli Lingkungan. Menurut Ganjar, berdirinya PLTU Cilacap sampai saat ini tidak hanya berdampak pada ekploitasi Alam saja. Namun, sudah merambah pada kualitas udara, khususnya di desa Karangkandri. Selain itu, aksi juga meminta seluruh elemen masyarakat menggerakan, dan mengawasi berlangsungnya PLTU Cilacap seperti persoalan pencemaran udara. Selaman ini, persoalan pencemaran udara dianggap biasa oleh PLTU bahkan pemerintah. Dalam aksi kemarin juga dibagikan masker sebanyak 500 buah pada pengguna jalan. Dengan aksi tersebut, selain meminimalisir pencemaran udara yang dihirup pengguna jalan, sekaligus menyadarkan pada pemerintah Kabupaten Cilacap, PLTU Cilacap, dan masyarakat secara luas, bahwa udara di desa Karangkandri dan sekitarnya sedang tidak normal. Aksi kemarin juga mendesak pemerintah agar mampu memberhentikan sementara beroperasinya PLTU Cilacap sampai mampu menemukan solusinya atau menemukan energi baru yang bisa meminimalisir pencemaran udara. "Saya yakin banyak solusi yang bisa dicoba, dan tidak bergantung pada energi batu bara saja, namun tinggal mau atau tidaknya," jelasnya. Hal senada diyakini Fahmi Bastian, salah satu peserta aksi peduli lingkungan. Dia yakin masih banyak solusi energi lain yang ramah lingkungan. Semisalnya dengan cara memanfaatkan kondisi Cilacap seperti mendirikan kincir air, atau memanfaatkan sungai kali Serayu. "Apa tidak ada alternatif lain selain batu bara, Cilacap terdapat pesisir pantai yang cukup luas, kenapa tidak membuat kincir angin, atau memanfaatkan sungai Serayu, dengan membuat kincir air. apalagi PLTU yang memiliki orang asing,"tegas dia. Kapolsek Kesugihan, Asep Kusnadi, menuturkan kepolisian hanya mengamankan jalannya aksi agar tidak menganggu masyakarat lain. Sementara itu, Radar Banyumas yang mengkonfirmasi ke Humas PLTU Cilacap tidak mendapat jawabannya. Humas enggan menanggapi adanya aksi tersebut. (fiz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: