Jumlah Penderita Demam Berdarah di RSUD Majenang Meningkat
MAJENANG - Penderita Demam Berdarah (DB) yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, pada 2016 kemarin mengalami kenaikan dibandingkan sebelumnya. Kenaikan ini diperkirakan karena faktor cuaca. "Kalau dari data dari pasien yang dirawat di RSUD Majenang, mengalami peningkatan. Dari 257 kasus di 2015. Kemarin (2016) sampai Desember mengalami kenaikan jadi 320 kasus yang dilaporkan ke dinas kesehatan. Jadi ada kenaikan," ujar Kabag Umum RSUD Majenang, Dedi Sarwedi, Senin (16/1) kemarin. Dedi belum bisa memastikan penyebab peningkatan kasus DB yang ditangani RSUD Majenang. Pasalnya, penyebab ini membutuhkan penyelidikan oleh petugas khusus yang biasanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Cilacap. Mulai dari petugas survelance hingga pengamat. "Yang tahu persis ya orang dinas karena mereka punya petugas survelance dan pengamat," katanya. Namun secara sepintas, lanjut Dedi karena pengaruh cuaca sepanjang 2016 lalu dimana nyaris hujan sepanjang tahun. Hujan ini memunculkan adanya genangan di wadah atau tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Wadah air ini kerap kali tidak tertutup hingga memudahkan nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. "Tahun kemarin kemarau basah hingga banyak tandon-tandon air yang tidak tertutup," ujarnya. Kondisi ini sebenarnya bisa diantisipasi masyarakat. Caranya dengan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Termasuk membersihkan sumber air bersih seminggu sekali. Demikian juga dengan kegiatan mengubur wadah-wadah air yang kerap dikenal dengan istilah 3 M. "Langkahnya antisipasinya ya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)," kata Dedi. Dari data tersebut, sebagian besar penderita adalah warga Kecamatan Majenang dan sekitarnya. Sebagian dari mereka terjangkit di rumah masing-masing atau saat berkunjung ke luar daerah untuk berbagai tujuan. Kasus ini kerap disebut impor. "Kita belum merinci berapa kasus impor. Tapi memang ada beberapa penderita yang terkena saat berada di luar daerah," tandasnya. (har/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: