Di Cilacap Harga Cabai Mulai Turun

Di Cilacap Harga Cabai Mulai Turun

Pedagang Merugi Karena Membusuk CILACAP-Harga cabai di Pasar Sidodadi, Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah mulai turun. Cabai rawit yang tadinya Rp 100.000 menjadi Rp 95.000. Cabai merah yang tadinya Rp 50.000 menjadi Rp 48.000. Sedangkan cabai hijau yang tadinya Rp 30.000 sekarang menjadi Rp 25.000. Terus menurunnya harga cabe sangat diharapkan para pedagang. Ny Sumarni (58), salah satu pedagang di Pasar Sidodadi warga Tritih Kulon RT 09 RW 03, berharap harga cabai normal kembali. Hal ini dikarenakan mahalnya harga cabai membuat langka pembeli. "Padahal, cabai merupakan barang dagangan yang cepat membusuk," ujar Sumarni kepada Radarmas (12/1). Dia menduga melejitnya harga cabai selain karena faktor tengkulak yang mempermainkan harga juga karena cuaca yang tidak bersahabat dengan tanaman cabai. "Beberapa waktu yang lalu saya sempat menanyakan kepada petani cabai, petani membenarkan melejitnya harga cabai dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi," kata dia yang juga penasaran dengan melejitnya harga cabai. Ditambahkannya, segala macam sayuran, buah-buahan di setiap musim penghujan juga membuat harga naik. Sementara itu, efek mahalnya harga cabai juga membuat mayoritas pedagang gorengan di Kecamatan Majenang mengurangi jatah bagi pembeli. Cabai selalu diberikan kepada pembeli secara gratis. Jika sebelum harga naik, rata-rata pedagang memberikan segenggam cabai rawit besar ataupun kecil. Namun kini jumlahnya dikurangi. "Sekarang yang penting ada cabai," ujar Bagol, salah satu pedagang gorengan di komplek alun-alun. Langkah ini dilakukan agar pedagang tidak terlalu merugi. Pedagang lainnya, Jaja mengakui harus berhemat dengan cabai rawit. Dengan harga sekarang, dia hanya membeli 1 kg dan harus dibagikan kepada seluruh pelanggan gorengan di warungnya. Sebelum harga tinggi, dia bisa menyediakan 2 kg cabai per hari bagi pembeli. "Sekarang paling beli sekilo karena harga tinggi," ujarnya. Hasan, pedagang gorengan lainnya juga mengambil langkah serupa. Menurutnya, mengurangi cabai gratis bagi pembeli terpaksa dilakukan karena mereka tidak mungkin menaikan harga gorengan. Jika ini, maka pembeli akan berkurang atau minimal protes. "Mereka pasti protes karena yang naik harga cabai, bukan bahan gorengan," katanya. (fiz/har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: