Ribuan Warga Cilacap Kecewa Pelayanan e-KTP

Ribuan Warga Cilacap Kecewa Pelayanan e-KTP

CILACAP-Ribuan warga dari berbagai penjuru wilayah mendatangi Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cilacap. Mereka berharap bisa mencetak KTP Elektronik (e-KTP). Sayangnya, mereka harus menelan kekecewaan meski sudah jauh-jauh datang ke Cilacap. Bahkan, pantauan Radarmas, warga yang datang harus berdesakan. Tak sedikit anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya menangis pilu karena kepanasan. “Lha wong mau membuat KTP saja kok susahnya minta ampun. Katanya, blangkonya dari Jakarta telat. Itu berarti yang tidak siap pemerintah pusat,” kata Riyanto (34) salah seorang warga Kroya yang datang ke Disdukcapil kemarin. Hal senada diungkapkan Miswanto (26), warga Kedungreja. Dia yang mengaku sengaja pulang kampung untuk membuat e-KTP harus kecewa berat. Dikatakan dia, KTP baru bisa di cetak setelah minimal sebulan baru bisa di cetak. Hal itulah yang membuat banyak warga yang pulang dari perantuan kecewa. “Saya sudah jauh-jauh dari Kedungreja ke Cilacap berharap bisa membuat KTP Elektronik sesuai dengan anjuran pemerintah, tapi sampai sekarang belum jelas bisa jadi atau tidak,” kata Miswanto (26) salah seorang warga perantauan dari Kedungreja. Radarmas yang berusaha menemui Kepala Disdukcapil mendapatkan informasi sedang mengambil blangko ke Jakarta. Sedangkan pegawai yang lainnya, tidak ada yang berani memberikan keterangan soal membludaknya warga. Terpisah, Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Cilacap H Yusup Rojabi kepada Radarmas Selasa (27/9) mengaku banyak mendapat keluhan dari masyarakat soal KTP elektronik. Bahkan hampir seluruh kecamatan mengeluhkan KTP elektronik. “Sejak diumumkan KTP elektronik paling lambat bulan September membuat warga berbondong-bondong membuat KTP, sayangnya hal itu tidak dipersiapkan dengan baik,”kata dia. Saat di tanya soal usulan untuk membuat UPT Disdukcapil di eks Distrik dia hanya mengatakan perlu kajian. Sebab KTP Elektronik itu berlaku seumur hidup. Artinya setelah semua warga merekam data, ,maka pemohon KTP tidak seperti sekarang. “Kalau kondisinya seperti sekarang UPT adalah solusinya. Namun, kalau temporer, maka solusinya adalah kesiapan SDM dan pendukungnya, misalnya blangko kenapa bisa terlambat terus,”kata dia.(yan/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: