Longsor Majingklak Wanareja Cilacap Isolasi Satu Dusun
WANAREJA - Bencana alam bertubi-tubi menyerang pesisir Kabupaten Cilacap. Daerah yang diserang sudah ditetapkan menjadi wilayah rawan dan sejumlah peralatan terpasang. Namun tetap saja bencana masih terjadi. Terbaru, bukti setinggi dan menjadi sawah teras sharing di Dusun Dukuh Tengah Desa Majingklak, Kecamatan Wanareja, longsor setelah diguyur hujan deras, Rabu (27/7) petang kemarin. Kejadian ini membuat jalur penghubung Dusun Seukeut Hilir dan Dukuh Tengah terputus karena tertimbun tanah. "Tebing longsor terjadi setelah hujan deras. Hujan tidak lama, hanya sekitar setengah jam," ujar Kepala Desa Majingklak Kecamatan Wanareja, Tarsam, kemarin. Kepada Radarmas dia mengatakan, tanah longsor ini menutup ruas jalan Dusun Seukeut Hilir dengan Dukuh Tengah mencapai 60 M dengan ketebalan lumpur mencapai 7 M. Tanah longsor ini juga membawa sawah terjun ke dasar tebing. Pihaknya mencatat sekitar 1 ha sawah ikut terbawa longsor dan dipastikan petani tidak bisa panen. "Sawah sekitar satu hektar ikut rusak," ujarnya. Tebing yang ada di atas sungai Cilaca ini juga menutup sungai tersebut. Rabu malam kemarin, saksi mata mengatakan air sungai tidak mengalir sama sekali. Baru setelah pagi, air mulai mengalir setelah tumpukan tanah terkikis. "Lebar sungai kini tinggal satu meter," katanya. Tarsam menambahkan, saat ini Dusun Dukuh Tengah praktis terisolasi dari dunia luar. Warga kesulitan untuk keluar dari wilayah tersebut. Sementara satu-satu jalur alternatif melalui Dusun Karangsari juga rusak setelah amblas sekitar 4 meter pada awal 2016 ini. "Bisa dibilang terisolasi. Listrik satu dusun juga padam," katanya. Pihaknya meminta bantuan Pemerintah Kabupaten Cilacap mengirimkan alat berat untuk membuka akses jalan. Pembukaan akses dengan manual atau kerja bakti sulit dilakukan karena tebalnya material tanah longsor yang menutup jalan. "Kami butuh alat berat untuk membuka akses jalan," katanya. Sementara itu, kemarin nampak sejumlah petugas dari intsansi terkait turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan. Nampak petugas dari Polsek, Koramil dan Kecamatan Wanareja turun ke lokasi bersama petugas UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majenang. Informasi lain menyebutkan, petugas dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy juga tengah menuju lokasi. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari BBWS mengenai kedatangan petugas mereka ke lokasi bencana. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait. Dia belum bisa memastikan langkah yang akan diambil, termasuk upaya untuk membuka akses jalan. "Masih kita koordinasikan dengan semua pihak," katanya usai melakukan survey. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: