Belasan Warga Purbalingga Tolak PIN

Belasan Warga Purbalingga Tolak PIN

PURBALINGGA- Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan tidak berjalan mulus. Masih ada 15 warga, di antaranya perangkat desa setempat, yang menolak anaknya diimunisasi dengan alasan keyakinan agama. "Ada sejumlah orang tua yang menolak anaknya diberi tetes imunisasi polio. Kami tidak bisa memaksakan. Namun kami sangat menyesalkan kejadian ini. Ironisnya, ada juga dari keluarga perangkat desa setempat yang menolaknya," kata Bidan Desa Tegalpingen Yeni Kurniawati, kemarin. Imbasnya, pelaksanaan PIN Polio di desanya tidak mampu meraih 100 persen sasaran. Alasan keyakinan agama, masih diutamakan dan pihak medis sudah memberikan pemahaman soal itu. Namun orang tua yang menolak, tetap berpendirian lain dan tidak mau anaknya ditetes imunisasi polio. Pelaksanaan PIN Polio di Tegalpingen dibagi sesuai jadwal kegiatan Posyandu. Posyandu yang berada di balai desa dengan sasaran 120 bayi dan anak. "Kami juga sudah melakukan sweeping usai pelaksanaan kegiatan PIN Polio. Dari hasil sweeping ini, kami berhasil memberikan tetes imunisasi polio bagi 10 anak yang sebelumnya tidak tertangani," tambahnya. Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, dr Nonot Mulyono MKes mengatakan, pihaknya tidak bisa memaksakaan karena pihak yang menolak sudah seperti itu. Namun upaya untuk memberikan pemahaman pada masyarakat melalui tokoh agama sampai ketingkat bawah tetap dilaksanakan. "Kalau sudah keyakinan, tidak mungkin dipaksakan. Jika tetap dipaksakan, jelas susah dan mereka tentunya akan menolak," ungkapnya, Kamis (17/3). Nonot juga mengakui, tak hanya di PIN Polio, saat pemberian imunisasi di sejumlah sekolah dasar, masih ada beberapa menolak. Bahkan dalam jumlah yang tidak sedikit. Namun kembali kepada upaya yang dilakukan, yaitu mencoba memberikan pengertian dan penjelasan. "Sweeping agar sasaran PIN Polio bisa maksimal juga terus dilakukan. Misalnya suatu desa rampung sesuai jadwal, maka langsung dilakukan sweeping agar maksimal sasaran yang belum sempat menerima imunisasi," paparnya. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: