KJB Kampanye Boikot Produk Prancis
AJAK BOIKOT. Komunitas Jumat Berkah (KJB) melakukan aksi damai di kawasan Andesit Taman Kota, Kamis (29/10). TASIKMALAYA – Umat Muslim dunia terusik dengan sikap dari Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyebut islam sebagai teroris. Berbagai kecaman pun muncul termasuk di Tasikmalaya. Belasan aktivis yang tergabung dalam Komunitas Jumat Berkah (KJB) melakukan kampanye boikot produk Perancis di kawasan Andesit Taman Kota, Kamis (29/10). Hal itu merupakan respons yang tepat dalam menyikapi ulah Emmanuel Macron. Koordinator KJB, Agus Salim menyebutkan sebagai warga muslim mengaku tersinggung oleh Presiden Prancis. Maka dari itu pihaknya merasa perlu untuk melakukan aksi damai sebagai bentuk kepedulian terhadap agama. “Ini bentuk keprihatinan yang mendalam dari kami karena Islam dilecehkan,” ungkapnya kepada Radar. https://radarbanyumas.co.id/negara-negara-arab-serukan-boikot-produk-prancis-imbas-adanya-kartun-nabi/ Hal ini diharapkan bisa mengingatkan kepada masyarakat bahwa Macron telah merendahkan umat Islam. Diharapkan ini bisa menguatkan kembali kecintaan Ummat kepada Islam. “Khususnya memakmurkan masjid-masjid kita,” terangnya. Dalam orasinya, Agus Salim mengajak warga untuk memboikot produk-produk asal Prancis. Dalam aksi itu pihaknya membagikan selebaran berisi seruan dan juga daftar produk asal Prancis. Menurutnya, boikot produk itu merupakan salah satu upaya perlawanan. Karena perlawanan bukan berarti harus main fisik, tapi juga bisa dengan sikap yang memberikan dampak. “Dengan tidak membeli produk prancis, kita serang ekonominya,” katanya. Pada kesempatan itu, Asep Deni Adnan Bumaeri SHI SH MH menyebutkan aksi tersebut memang hanya dilakukan 15 orang saja. Namun, menurutnya hal itu cukup untuk sebagai gerakan awal. “Berapa orang pun, aksi ini harus ada,” ujarnya. Ke depannya, kata Asep Deni, gerakan dengan jumlah massa yang lebih besar bisa dilakukan. Karena kecaman terhadap Presiden Prancis sudah muncul dari berbagai penjuru dunia. “Siapa muslim yang tidak terusik ketika agama Islam dilecehkan,” pungkasnya. (rga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: