Ratusan Rumah Terendam Air Rob, Tanggul Pantai Bunton dan Kamulyan Jebol

Ratusan Rumah Terendam Air Rob, Tanggul Pantai Bunton dan Kamulyan Jebol

Ratusan-Rumah-Terendam-Air-Rob CILACAP-Tanggul penahan ombak di sekitar pantai Kamulyan Kelurahan Tegal Kamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, jebol Rabu (8/6). Musibah tersebut mengakibatkan 650 rumah dan 60 hektare tambak ikan milik warga di tepi pantai tersebut tergenang air laut. Jebolnya empat titik tanggul diakibatkan air rob dan tingginya gelombang air laut sejak beberapa hari lalu di kawasan laut selatan. Heri, ketua RT 3 RW 8 menjelaskan, air laut mulai naik sejak pukul 9 pagi dan terus bertambah debitnya hingga siang hari. Setelah tanggu jebol karena dihantam ombak setinggi 7 meter, air laut mulai masuk ke tambak kemudian jalan raya dan rumah warga dengan cepat. "Kejadian ini baru kali ini terjadi di wilayah Pantai Kamulyan", ujarnya. Petugas Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Gatot Arif Widodo menjelaskan, BPBD telah menerima laporan dari warga mengenai ketinggian gelombang yang menjebol 2 titik tanggul Selasa (7/6). "Hari ini dua lagi yang jebol dengan lebar mecapai hingga 25-50 meter, dan akibatnya air menggenangi rumah warga dengan ketinggian hampir satu meter,"jelasnya. Di wilayah Adipala, tanggul Pantai Bunton sepanjang lebih dari 100 meter jebol, sehingga air laut masuk ke daratan. Naasnya, daratan tersebut merupakan areal pertanian warga yang ditanami berbagai tanaman seperti padi, sayuran, semangka, lombok dan umbian. Diperkirakan ratusan hektar lahan pertanian akan musnah karena terkena air asin. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Sebab banyak warga yang sudah mempersiapkan lahannya untuk dapat dipanen saat lebaran nanti. Sugeng (35) warga Desa Bunton yang setiap tahun menanam semangka, mengaku mengalami kerugian ratusan juta. Sebab puluhan hektar tanaman semangka yang dia kelola dengan kelompoknya musnah disiram air laut. “Sudah tidak ada harapan lagi. Padahal kami sudah menghitung harinya, sehingga nanti saat lebaran semangka kami sudah panen,”kata dia sambil memandang tanaman semangka yang mulai layu. Menurut dia, air pasang menghantam tanggul pada malam dini hari, Rabu (8/6) sekira pukul 02.00. Tanggul kritis sepanjang 100 meter tidak mampu menahan terjangan ombak, sehingga air laut langsung masuk ke areal persawahan. “Seperti segera bedah. Sebab air laut langsung masuk ke sawah bahkan jalan juga ikut tergennag. Ya seperti tsunami kecil,”ujarnya. Petani lombok, Salimin (40), mengaku kerugian akibat terjangan air laut untuk petani cabai mencapai ratusan juta. Sebab di wilayah Bunton saat ini banyak petani yang menanam cabai. Sebab petani berharap dapat menikmati harganya yang sedang baik. “Kami tidak tahu lagi harus bagaimana. Sebab semua modal sudah kami pertaruhkan untuk menanam cabai,”katanya. Dia pun berharap ada perhatian dari pemerintah. Sebab ini benar-benar bencana. Karena itu dia dan petani lainnya meminta agar dewan mau turun melihat kondisi petani yang sudah habis sebab itu bukan sekedar musibah, namun sdah kategori bencana. Camat Adipala, Drs Teguh Prastowo mengatakan, masuknya air laut ke persawahan karena gelombang tinggi. Namun dirinya mengaku belum mengetahui berapa kerugian yang dialami oleh petani.(sgh/yan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: