Banjir Air Laut Genangi Pemukiman, 40 Rumah di Dua RW Terendam di Cilacap Selatan

Banjir Air Laut Genangi Pemukiman, 40 Rumah di Dua RW Terendam di Cilacap Selatan

Banjir-Air-Laut-Genangi-Pemukiman CILACAP-Pemerintah Kabupaten Cilacap harus waspada dini. Kabupaten di pesisir ini sudah mulai kena dampak banjir air laut. Bahkan, banjir rob ini sudah menggenangi puluhan rumah di Kampung Jalan Teri, Kelurahan Cilacap Selatan, Kecamatan Cilacap setinggi mata kaki sampai lutut orang dewasa, sejak Minggu (5/6). Genangan air tersebut merupakan luapan air laut yang sedang pasang (rob), dan diperparah dengan kondisi pintu air yang terletak beberapa meter dari kampung tersebut sudah lama rusak dan dibiarkan dalam keadaan terbuka tanpa perbaikan. Ketua RT 3 RW 14 Kampung Jalan Teri, Budi Santosa mengatakan, rob kerap terjadi satu sampai dua kali setiap tahun saat laut pasang. Menurut pengamatannya, rob kali ini lebih tingi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Jika tiga tahun sebelumnya, rob hanya menggenang di bawah mata kaki, kali ini sampai setinggi di atas mata kaki bahkan lutut dan terjadi sejak pukul delapan pagi dan genangan baru surut pada pukul tiga sore. "Lihat sendiri. Sampai masuk ke dalam rumah. Kalau nanti surut, garam banyak melekat dimana-mana," terang Budi yang sudah tinggal di Kampung Jalan Teri sejak tahun 70-an ini. Dia mengungkapkan, di wilayahnya ada 40 rumah yang terendam rob. Genangan rob serupa, kata Budi, terjadi meluas di wilayah RW 14. Sedang sebagian di Wilayah RW 16, yakni jalan Bandengan. Dari pengamatan Radar Banyumas, pada Selasa (7/6) sekitar pukul 10.30, air rob menggenang sampai lutut kaki di tengah-tengah jalan-jalan perkampungan wilayah RT 3 tersebut. Beberapa warga memilih berdiam diri di teras rumah. Sedang sebagian warga beraktivitas membuang air dalam rumah dengan ember atau mendorong air keluar rumah dengan sapu. "Ijazah anak saya kena air, kulkas juga korslet. Ini paling parah. Mas lihat sendiri, itu dari jendela, warga sedang membuang air. Karena memang sampai masuk rumah, " imbuh Budi. Tingginya, ujar Budi, juga karena rusaknya pintu air yang terletak beberapa meter dari kampung tersebut. Pintu air tersebut dalam kondisi tak bisa ditutup sehingga luapan air laut yang pasang tak terbendung lagi. Sebab di samping kampung terdapat aliran air ke arah kali pair besi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: