Ada Ketegangan Isu di Masyarakat, Pembongkaran Makam Cipari untuk Hindari Fitnah
CIPARI-Pembongkaran makam Mohammad Fiky Lidinilah (10), warga Desa Mekarsari Kecamatan Cipari pada Selasa (31/5) kemarin didasari keinginan keluarga korban. Mereka berharap polisi bisa membuka dan menemukan penyebab pasti kematian korban untuk menghindari fitnah dan isu ditengah masyarakat. "Pembongkaran makam ini untuk menghindari fitnah, sesuai dengan keinginan keluarga," ujar Kepala Desa (Kades) Mekarsari Kecamatan Cipari, Wantinah melalu telepon genggam, Rabu (1/6) kemarin. Ketika ditanya mengenai informasi adanya ketegangan antar warga pasca korban meninggal pada akhir Maret lalu, satu-satunya kades perempuan di Kecamatan Cipari ini tidak berkomentar banyak. Dia hanya menjelaskan, pihak keluarga akan menerima apapun hasil otopsi yang dilakukan petugas penyidik bersama tim dokter dari RSUD Margono, Purwokerto. Sikap pasrah keluarga juga akan tetap dipertahankan. Termasuk, jika petugas menemukan adanya unsur lain. Mereka akan memasrahkan hal ini kepada penyidik Polres Cilacap. "Jika ada unsur lain, mereka memasrahkan ke petugas," katanya menirukan pengakuan pihak keluarga. Pasca pembongkaran makam kemarin, aktivitas warga desa setempat kembali normal. Tidak nampak ada kegiatan di sekitar makam desa yang berada di lingkungan perkebunan karet itu. Namun warga masih membicarakan seluruh proses kejadian tersebut karena merupakan hal langka."Suasana sekarang tenang, warga beraktivitas kembali seperti semula," katanya. Terpisah, Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya melalui Kapolsek Cipari, AKP Agus Subagyo menghimbau warga untuk bersabar dan tidak terpancing isu yang menyesatkan. Dia memastikan hasil otopsi tim dokter forensik dan penyidik Polres Cilacap baru akan diketahui setelah 14 hari lagi."Hasil otopsi tidak bisa serta merta diketahui sekarang. Tapi nanti, dua minggu lagi," ujarnya. Seperti diberitakan sebelumnya, penyidik Polres Cilacap, Selasa (31/5) kemarin membongkar makam Mohammad Fiky Lidinilah (10), warga Desa Mekarsari Kecamatan Cipari. Langkah ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian korban yang tewas tenggelam di curug Guelis pada 27 Maret lalu. (har/)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: