Ratusan Buruh Kecewa Ketidahadiran Bupati

Ratusan Buruh Kecewa Ketidahadiran Bupati

Buruh Telah Siapkan Isu Dua Bulan Lamanya CILACAP-Ratusan buruh dari berbagai serikat buruh di Kabupaten Cilacap merasa kecewa ketika mendatangi Kantor DPRD Cilacap, Rabu (27/4). Pasalnya acara Sarasehan Perburuhan yang mengundang perwakilan DPRD, Dinas Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tidak dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji. HLPara buruh yang sudah menunggu dari Pukul 07.00 WIB terpaksa menunggu hingga dua jam lamanya. Buruh akhirnya diterima Wakil Ketua DPRD Cilacap Adi Saroso, Ketua Apindo Cilacap Bambang Sri Wahono, serta Kepala Dinsosnakertrans Cilacap Kosasih. Namun ketika masuk ke Ruang Rapat Paripurna Lantai I, ternyata Bupati tidak menghadiri acara tersebut. Dengan rasa kecewa, kemudian para buruh keluar ruangan. Di luar, mereka mempertanyakan keseriusan dan keberpihakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap untuk memperjuangkan hak buruh. Dimana,  salah satu tuntutannya tentang memperjuangkan kesejahteraan buruh. Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) Cilacap Agus Hidayat menyatakan, bupati seharusnya datang di acara sepenting seperti ini. Sebab, nantinya bupati diharapkan bisa menginstruksikan kepada SKPD untuk bergerak. "Seperti kasus meledaknya Bunton dimana ada perbedaan pemahaman antara pemerintah, buruh dan pengusaha," ujarnya. Dikatakan dia, pemahaman yang dimaksud yakni tentang peraturan ketenagakerjaan. Terlebih, lanjut dia, jelang mega proyek yang akan ada di Cilacap agar menemukan kesepahaman keputusan ketenagakerjaan. "Jangan sampai Dinsosnakertrans yang dianggap lebih tahu malah memberikan keputusan yang keliru," imbuhnya. Perbedaan keputusan dia pandang akan berakibat fatal bukan hanya buruh, tetapi juga dari pengusaha. Sehingga Agus menginginkan adanya kesepahaman agar kedepan tidak ada pihak yang saling menyalahkan. "Menjadi tanggungjawab semua dari ketiga pihak," tandasnya. Dari hal ini, kedepan, ditakutkan adanya ketidaksepahaman yang dicapai hingga terjadi gesekan atau konflik yang terjadi. Dia berharap unek-unek yang ada dari buruh tersampaikan yang kemudian diakomodir oleh pemerintah. "Berharap unek-unek tersebut menjadi kebijakan," kata dia. Dia mengungkapkan, serikat buruh sudah mempersiapkan dua bulan sebelumnya atas rencana sarasehan tersebut. Karena itu, dia pun mengaku kecewa atas ketidakhadiran bupati, dimana sudah membawa beberapa isu yang ada. "Isunya yang kita bawa tentang undang-undang ketenagakerjaan, serta upah sektoral," tegas dia. Khusus untuk upah sektoral, dia menyebut sebenarnya sudah sampai ke Gubernur Jateng. Akan tetapi, hasil kesepakatan upah sektoral justru dikembalikan untuk menanyakan ke perusahaan. "Ketika bertanya ke perusahaan otomatis perusahaan bilang tidak mampu. Mestinya sudah langsung disahkan," terangnya. Sementara Wakil Ketua DPRD Cilacap Adi Saroso menyatakan, belum mengetahui kapan akan mengagendakan ulang pertemuan tersebut. Yang pasti, kata dia, pertemuan ditunda. "Jadi kita sudah memberikan waktu dan tempat. Karena ada agenda lain Bupati baru bisa hadir Pukul 11.00 WIB," terangnya. Ketua Apindo Bambang Sri Wahono menyatakan senang atas pertemuan tersebut. Apalagi pembahasannya tentang pengupahan. Dimana ia tetap mengacu kepada peraturan yang berlaku. "Yang terpenting jangan dipolitisir,"ujarnya.(rez/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: