Ingin Rakit Beckho, Terkendala Gambar Desain di Kertas

Melihat Kreatifitas Sariman, Pencipta Roller Mini dari Majenang Kreativitas Sariman, warga Dusun Sidasari RT 01 RW 05 Desa Tambaksari Kecamatan Kedungreja sudah terbukti. Sebulan lalu, karyanya berupa roller mini membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo datang langsung ke bengkel sederhana miliknya. Saat ini, dia masih memendam cita-cita besar lainnya. HARYADI NURYADIN, Kedungreja Roller mini karya Sariman memang masih sangat sederhana karena 99 persen memakai barang rongsokan. Mulai dari 2 plat besar yang difungsikan sebagai roda, maupun mesin pompa air untuk penggerak. Demikian juga dengan boddy dari plat bekas mobil. Onderdil baru hanya laher roda kran dan pipa air yang harus dia beli dari toko. Alat ini sejak sebulan terakhir jarang dirumah karena sudah di order untuk perbaikan jalan. Sebut saja perbaikan jalan di Kecamatan Gandrungmangu dan sejumlah desa di Kecamatan Kedungreja. "Ada dua job (order) untuk perbaikan jalan," ujar Sariman. Kesederhanaan alat ini juga terlihat dari belum adanya piranti penghenti laju roller mini atau rem. Alhasil, saat di coba beberapa waktu lalu, Ganjar terlihat was-was dan berulang kali meminta warga untuk menepi. "Belum ada rem. Ini sedang saya pikirkan," katanya. Usai membuat kreasi menakjubkan ini, Sariman masih belum puas. Pertama karena roller mini tersebut masih jauh dari sempurna. Sebut saja daya tekan roda depan yang harus dibenahi. Termasuk memperbaiki mesin kompresor yang berada di atas roda depan. Mesin ini difungsikan untuk bergetar hingga roda bisa menekan keras ke arah bawah. "Yang ini juga rasanya belum pas," katanya. Sariman juga mengaku masih memiliki satu mimpi besar lainnya. Dia ingin membuat alat berat seperti beckho untuk mengeruk tanah. Alat ini dipercaya akan bermanfaat karena kerap dibutuhkan warga sekitar rumahnya. "Saya ingin membuat beckho," katanya. Seluruh desain beckho tersebut, kerap kali berputar di dalam kepalanya. Mulai dari "tangan" beckho yang panjang dan bisa ditekuk. Dia memilik imajinasi kalau tangan ini bisa di rancang dengan menggunakan bahan lain. "Sudah ada di kepala," ujarnya. Namun dia mengaku sulit untuk bisa membuat rancangan tersebut diatas selembar kertas. Permasalahan ini muncul karena dirinya tidak memiliki latar belakang pendidikan mesin berat mengingat hanya lulusan MI. Dia memang sempat mengenyam pendidikan setingkat SLTP di dua MTs berbeda meski pada akhirnya tidak selesai. "Kalau disuruh bikin rancangan malah sulit. Waktu bikin mini roller hanya mikir kira-kira kalau roda disambung tentu akan pas," ujarnya. (*/ttg)

Sumber: