Pemkab Diminta Aktif Perjuangkan Tunggul Wulung

Pemkab Diminta Aktif Perjuangkan Tunggul Wulung

bandara_tunggul_wulungCILACAP- Sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Cilacap dianggap pasif untuk memperjuangkan status Bandara Tunggul Wulung menjadi Lanud Komersil. Padahal, perkembangan perekonomian dan industri di Cilacap tidak terlepas dari peran dan keberadaan bandara tersebut. Koordinator LSM Seroja, Ekanto Wahyuning, sangat menyayangkan sikap pasif Pemkab dan DPRD Cilacap pada saat pemerintah pusat juga provinsi secara pelan-pelan terkesan ingin membinasakan dan mengebiri keberadaan bandara Tunggul Wulung. Pengebirian yang ia maksud karena adanya usaha pengembangan bandara Wirasaba secara optimal, "Saya sebagai masyarakat Cilacap bangga terhadap keberadaan bandara Tunggul Wulung. Bandara tersebut sudah puluhan tahun beroperasi di Cilacap," ujarnya pada Radar Banyumas, Senin (22/2) kemarin. Dari pengalaman puluhan tahun beroperasi tersebut, semestinya Bandara Tunggul Wulung ideal untuk ditingkatkan statusnya menjadi bandara yang lebih besar. Menurutnya, siapapun mengerti bahwa selama ini keberadaan bandara di Jeruk Legi itu sangat dibutuhkan masyarakat secara umum. Mengingat fakta tersebut, Ekanto meminta kepada Pemkab dan DPRD secara bersama-sama memperjuangkan Tunggul Wulung untuk ditingkatkan statusnya "Apa artinya Bangga Mbangun Desa kalo bandara tunggul wulung yang menjadi kebanggaan masyarakat Cilacap justru lambat laun akan "binasa" karena adanya pembiaran dari penguasa," terang Ekanto. Dia menilai, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, terlalu memaksakan diri dengan membuat sebuah Pangkalan Udara Militer dijadikan Bandara sipil di Purbalingga. Padahal Bandara sipil di Cilacap sudah ada dan logikanya memang lebih mudah dikembangkan daripada Wirasaba. "Saya lihat selama ini sudah banyak orang-orang dari daerah sekitar Cilacap yang menggunakan fasilitas Tunggul Wulung. Mereka merasa puas dan bahkan merasa terbantu dengan keberadaan bandara Tunggul Wulung di Cilacap," imbuhnya. Seperti diberitakan, pihak bandara Tunggul Wulung sedang merencanakan penambahan landasan pacu sekitar 500 meter. Penambahan landasan pacu ini dimaksudkan untuk menampung pesawat dengan ukuran berat, bahkan maskapai penerbangan Garuda juga sudah siap untuk mendaratkan pesawatnya di Bandara yang dulunya dibangun Pertamina ini. Terkait penggunaan bandara oleh masyarakat, pada tahun 2014 silam, Tunggul Wulung  pun telah melayani 17.266 penumpang dengan rute penerbangan Cilacap-Halim Perdana Kusuma  2 kali sehari dan Cilacap-Semarang 1 kali sehari. Dengan luas lahan sekitar 45 hektare, Bandara Tunggul Wulung menjadi kandidat yang menjanjikan sebagai lanud komersil di Jateng bagian selatan. Kepala Tata Usaha Bandara Tunggul Wulung, Fajar Kristanto, merinci berbagai sarana dan prasarana terus di sesuaikan dengan standarisasi yakni empat mobil Pemadam Kebakaran, Tower Airnav sebagai alat pengaturan lalu lintas udara dan ruang navigasi sebagai alat bantu pendaratan. Tahun ini, Bandara ia katakan mampu untuk melayani 175.400. "Apron atau tempat parkir pesawat juga sudah kita tambah hingga mampu menampung empat sampai lima berjenis ATR 72-600,"ucapnya. (ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: