Dishubkominfo Angkat Tangan Tertibkan Truk

Dishubkominfo Angkat Tangan Tertibkan Truk

TENGAHMelintas di Jalan Pemintalan CILACAP- Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Cilacap angkat tangan menertibkan banyaknya truk batu bara yang nekat melintasi Jalan Kabupaten, terutama di jalan Pemintalan dan jalan ML Wiratno, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap selatan. Di sisi lain, warga mengeluhkan karena truk yang melintas tersebut menyalahi spesifikasi kelas jalan sehingga menyebabkan jalan rusak. Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perhubungan Darat Dishubkominfo Kabupaten Cilacap, Fajar Eko Setiawan, menyatakan latar belakang banyaknya truk batu bara yang nekat melintasi dua jalan tersebut cukup kompleks. Semestinya mereka memang harus melewati Jalan Veteran dan Jalan Karang. Tetapi masyarakat kawasan itu juga mengeluhkan karena truk menyebabkan jalan rusak. Bahkan masyarakat telah memasang rambu-rambu pelarangan dilintasi truck batu bara. "Langkah-langkah persuasif sudah kami lakukan, tapi sulit untuk mengarahkan truk agar melintas di spesifikasi jalan sesuai peruntukan. Karena ada juga penolakan dari warga. Sebab itu, truk lalu melintas di jalan Pemintalan," terang Fajar saat ditemui Radar Banyumas, Senin (22/2) kemarin. Selain adanya penolakan dari warga, status jalan juga menjadi problem. Ia menyebut untuk Jalan Veteran dan Jalan Karang merupakan jalan nasional tetapi untuk saat ini sedang dalam pengalihan ke provinsi. Sehingga untuk perbaikan sesuai spesifikasi kelas jalan juga gamang ditempuh. "Tentu saja, Dishubkominfo tidak bisa jalan sendiri terkait hal ini. Koordinasi dengan berbagai dinas lintas sektoral juga perlu ditempuh. Untuk mendapat solusi yang terbaik, karena memang ini terkait operasional industri yang penting juga kenyamanan warga," ujarnya. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Tambakreja, Agus wahyudi, kendaraan angkutan berat, seperti truck batubara, seringkali melintas. Padahal, semestinya tidak diperbolehkan, karena merupakan jalan kabupaten. Tapi karena tak ada rambu-rambu maka pengemudi membandel. "Dampaknya jalan rusak. Aspal mengelupas dan debu beterbangan ke rumah-rumah warga. Sangat mengganggu," terangnya. Untuk menyikapi kendaraan berat yang kerap melintas itu, pihaknya menyatakan akan melakukan audiensi dengan Dishubkominfo Cilacap. Warga meminta ada aturan dari dinas tersebut terkait klas jalan yang sesuai peruntukan. "Jika tetap saja tak teratasi, seperti di kawasan lain, kita akan membuat rambu pelarangan untuk melintas," terangnya. (ziz/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: