Tegas Didik Agama ke Ponpes, Pernah Dikira Anti Sekolah Umum

Tegas Didik Agama ke Ponpes, Pernah Dikira Anti Sekolah Umum

KAKIMengenal KH Zaenudin, Pengasuh PP AL Falah Kalisabuk Cilacap Setiap tokoh pesantren mempunyai banyak persamaan. Yakni mempertahankan eksistensi pesantrennya dengan aturan yang tegas dan ketat. Sama halnya yang dilakukan pengasuh pesantren AL Falah Kalisabuk Kesugihan KH Zaenudin. DARYANTO, Cilacap Malam itu meski sedang musim penghujan, rupanya alam raya sedang menyatu dengan keinginan hati para jamaah yang menggelar pengajian dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW karena diberi terang. Ratusan pengunjung yang menghadiri pengajian nampak tercengang karena KH Zaenudin, Pengasuh Pondok Pesantren AL Falah Kalisabuk Kesugihan Cilacap, tanpa tedeng aling-aling menyalahkan orang tua yang tidak memperhatikan pendidikan agama kepada anaka-anaknya. Sebab, amanah sebagai orang tua adalah untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh. ulama yang dikenal tegas sejak masih muda ini memang tidak mau kompromi dengan hal-hal yang lebih mementingkan pendidikan umum ketimbang pendidikan agama. Sebab menurut dia pendidikan agama menjadi hal yang penting bagi peri kehidupan umat. Karena itu meski dia juga tidak keberatan dengan orang tua yang ingin anaknya pandai dalam bidang ilmu pengetahuan umum, namun harus memperhatikan pendidikan agamanya. Dan menurut ulama yang mengawali membangun pesantrennya dengan gubug-gubug bambu ini  pendidikan agama juga tidak harus ke pesantren. “Namun anak-anak harus diajari mengaji hingga tuntas, sekali lagi hingga tuntas. Bukan mengaji saat masih kecil setelah SMP mulai ditinggalkan,” terang dia membaca fenomena masyarakat sekarang. Dikatakan dia, memberikan bekal agama kepada anak itu wajib hukumnya. Sehingga bagi yang tidak bisa mengajari pendidikan agama sendiri harus memasukan anakanya ke TPQ atau ke Diniyah yang menjadi tempat belajar agama di desa. “Yang paling ideal untuk pendidikan agama itu ya pesantren. Hanya saja kan tidak semua orang mempunyai pandangan yang sama. Sehingga yang penting mau mengajari anaknya agama, boleh juga mengundang guru ngaji ke rumah,” bebernya. Hal itu pula yang menyebabkan Abah Zaenudin pernah dikira anti dengan sekolah umum. Padahal yang dia inginkan adalah bagaimana agar anak-anak itu mendapatkan ilmu agama yang sempurna. “Kalau ilmu agamanya kuat, jika dia pandai dan mampu menjadi pemegang kebijakan maka semua kebijakan yang akan diputuskan dasarnya adalah kebaikan,” terangnya. Karena itu, ulama yang sering berkunjung ke basis-basis santrinya akan tetap mempertahankan sikapnya. Dan juga akan tetap menerapkan aturan yang ketat dan tegas demi eksitensi pesantrennya. “Kita bersikap tegas terhadap hal-hal yang haq dan hal-hal yang bathil toh juga untuk kepentingan umat. Sehingga mengapa harus takut untuk mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah,” tandasnya.(*/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: