Pertahankan Pakaian Adat Demi Hormati Leluhur
Mengenal Lebih Dekat Desa Adat Pesanggrahan Kecamatan Kroya Desa Pesanggrahan Kecamatan Kroya menjadi salah satu desa adat yang masih kuat dengan tradisinya. Tak hanya soal pakaian yang masih kental pada masyarakat namun juga tradisi yang lainnya. DARYANTO, Kroya Matahari masih bersinar rendah saat puluhan warga seperti biasanya pergi ke sawah. Panorama pedesaan yang masih hijau membuat pagi yang cerah itu semakin menyejukan. Setidaknya, semangat para petani yang masih kuat menjadi pondasi ketahanan pangan terlihat dari wajah-wajah yang berseri. Itulah salah satu gambaran masyarakat Desa Pesangrahan Kecamatan Kroya yang mayoritas penduduknya petani. Namun bukan masyarakat petaninya yang menjadi Desa Pesanggrahan menjadi perhatian banyak orang. Melainkan masyarakat adat Pesanggrahan yang masih kuat mempertahankan Pesanggrahan menjadi desa adat. Sebab di Kroya hanya ada dua desa yang masyarakat adatnya masih kental, yakni Desa Pesanggrahan dan Desa Pekuncen. Hanya saja Desa Pesanggrahan masih lebih kuat menjadi desa adat. Sebab hampir semua warganya masih mempertahakan tradisi-tradisi yang sudah dilakukan dari generasi ke generasi. Meski sekarang tantangan globalisasi semakin kencang. Akan tetapi masyarakat Desa Pesanggrahan masih sangat kuat memegang tradisi para leluhurnya. Sehingga bukan hanya menjadi sebuah komunitas namun sudah menjadikan Desa Pesangrahan menjadi desa adat. Seperti diceritakan Kepala Desa Pesanggrahan Sarjo yang mengakui jika masyarakat masih sangat kuat melaksanakan tradisi para leluhurnya. Meski sudah ada sejumlah perubahan namun soal tradisi leluhurnya hingga sekarang masih berjalan. “Yang menjadi alasan kuat warga kami masih menjalankan tradisi leluhur karena ingin menghormati para leluhur,”kata dia. Sehingga setiap ada momentum tertentu maka warga sudah terbiasa dengan tradisi – tradisi yang dilaksanakan sejak jaman leluhurnya. Dikatakan dia bukan hanya soal pakaian yang masih kental dengan tradisi masyarakat Pesanggrahan. Yaitu masih menggunakan ikat kepala dan baju adat kebesaran khasnya. “Pakaian hanya satu dari sekian banyak traisi yang masih bertahan hingga sekarang. Kami pun merasa senang sebab masyarakat rupanya dengan kesadarannya masih mau mempertahankan tradisi yang baik,”bebernya. Diapun berharap agar apa masyarakat adat di desanya tetap bertahan ditengah modernisasi yang semakin tak terbatas. Setidaknya warganya masih mau melaksanakan tradisi yang dinilainya dapat mempererat persaudaraan diantara warga. “Bukan saja soal tradisi namun rasa saling menghormati sesama warga termasuk soal keyakinan yang berkembang membuat kami merasa lega,”ujarnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: