Empat Dusun di Area Retakan

Empat Dusun di Area Retakan

HLBerbatasan dengan Areal Longsor DAYEUHLUHUR - Ancaman tanah longsor terus menghantui warga Desa Datar Kecamatan Dayeuhluhur. Berdasarkan pantauan petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, tanah di desa itu terus bergerak dan mengancam pemukiman warga. Kondisi ini terjadi tiap kali hujan deras mengguyur wilayah itu. "Tanah masih terus bergerak tiap kali hujan deras," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap, Tri Kumara melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono, Jumat (5/2) kemarin. Dia mengatakan, pergerakan tanah tersebut tersebar di empat dusun yang ada di Desa Datar. Salah satu titik di Dusun Singaraja, bahkan hanya berjarak puluhan meter dari rumah warga. Sementara longsor di sana sudah membentuk mahkota dan sewaktu-waktu bisa menimpa rumah milik 15 keluarga. "Ada lima belas rumah yang berbatasan langsung dengan areal retakan," katanya. Dia menambahkan, satu rumah kini sudah ditinggalkan pemiliknya karena mengalami kerusakan. Rumah itu juga berada di areal retakan dan masuk Dusun Singaraja RT 01 RW 07 Desa Datar. Keluarga tersebut kini mengungsi ke kerabat terdekat yang berada di lain dusun. "Satu rumah sudah dikosongkan karena membahayakan pemilik," ujarnya. Dia menambahkan, dari hasil pendataan Kamis (4/2) kemarin akan dijadikan bahan evaluasi. BPBD berencana untuk membahas masalah tersebut dengan pihak terkait. Namun dia belum bisa merinci lebih jauh mengenai materi rapat dengan dinas terkait tersebut. Namun diperkirakan, materi bahasan tidak akan terlalu jauh dari dampak bencana tersebut. Ini mengingat gerakan tanah sudah merusak sawah dan kebun warga. Perkiraan lain adalah kemungkinan mengundang Badan Geologi dan Mitigasi Bencana untuk melakukan survey di wilayah tersebut. "Bisa saja itu dibahas. Tapi pastinya nanti," katanya. Dia mengatakan, BPBD mulai memberikan peringatan kepada warga agar menghindari aktifitas di daerah rawan longsor. Selain itu, warga juga diminta untuk mengeringkan kolam karena berpotensi mempercepat pergerakan tanah. "Sudah kita sampaikan melalui perangkat desa," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: