Putri Astrid Kunjungi Jalan Astrid

Putri Astrid Kunjungi Jalan Astrid

[caption id="attachment_102064" align="aligncenter" width="100%"] KUNJUNGAN PUTRI ASTRID BELGIA DI KRB
Putri Astrid dari Kerajaan Belgia menunjukkan papan nama jalan Astrid di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/3). Kunjungan Putri Astrid tersebut merupakan bentuk komitmen kuat Kebun Raya Bogor untuk tetap menjaga hubungan emosional yang sudah terbangun dengan tetap menjaga jalan Astrid dan jajaran bunganya sebagai bagian sejarah hubungan baik antara Indonesia dan Kerajaan Belgia.
FOTO : SOFYANSYAH/RADAR BOGOR/JPG[/caption] Sang Cucu Menapaki Jejak Sang Nenek JAKARTA – Di tengah kesibukannya mempererat hubungan ekonomi Indonesia dan Belgia, Putri Astrid masih menyempatkan untuk melakukan sesuatu yang berarti. Salah satunya melakukan napak tilas kisah neneknya di Kebun Raya Bogor. Kemarin (16/3), dia sengaja mendatangi datang ke tempat tersebut untuk melihat Jalan Astrid, jalan yang khusus dipersembahkan untuk neneknya dengan nama yang sama. Ya, Putri Astrid memang punya panggilan yang sama dengan Neneknya. Bahkan, Astrid dinamai sengaja orang tuanya sama untuk mengenang ibu dari Albert II, sang ayah. Mungkin itulah yang membuatnya rela meluangkan waktu di siang bolong yang panas itu. ''Saya sangat senang berada disini. Orang-orangnya baik. Saya harap ini membawa efek yang bagus bagi hubungan dua negara,'' begitu kata-kata yang dikeluarkan selama kunjungan disana. Turun dari limusin, karangan bunga langsung disematkan oleh Kepala Kebun Raya Bogor Didik Widyatmoko. Dengan senyumnya, adik dari Raja Philippe pun berjalan dengan kawalan paspampres sambil sesekali melambaikan tangan. Saat itu, dia gaya busananya memang terlihat santai. Tak seperti kunjungannya kepada presiden dengan aksesoris batik dan rok. Saat itu, dia lebih memilih menggunakan blazer dan baju corak hijau ungu. Dia pun menggunakan celana satin longgar yang dipadu dengan flat shoes berwarna senada. Disana, dia pun langsung diundang untuk melihat kebun anggrek menanam pohon bambu dengan spesies Bambusa Lako. Spesies pohon tersebut sendiri berasal dari Timor dan didatangkan ke Kebun Raya Bogor atas sumbangan perusahaan di Indonesia. Setelah itu, dia pun naik mobil safari bersama rombongan menteri untuk melihat-lihat isi kebun peninggalan belanda itu. Sekali-sekali, mobil berhenti di pohon-pohon atraksi utama. Misalnya, pohon jodoh yang terdiri dari pohon meranti dan beringin dengan bentuk hampir sama. Atau, pohok kenari babi yang punya bentuk seperti roket. Pemandangan inilah yang mungkin juga dinikmati mendiang neneknya, Ratu Astrid istri Raja Leopold III. Lebih tepatnya, pada 1928, perempuan yang lebih dikenal Astrid of Sweden itu datang khusus ke Bogor untuk berlibur bersama suami. Saat itu, Indonesia masih berada di bawah pendudukan Kolonial Belanda dan Bogor dikenal sebagai tempat beristirahat para bangsawan dari Batavia. Sebagai penghormatan, pihak Belanda pun membuat jalan Astrid. Jalan tersebut dihasi dengan Bunga Tasbih warna merah dan kuning. Beberapa daunnya pun berwarna gelap kehitam-hitaman. Formasi tersebut sengaja dibuat untuk mengingat bendera belgia. Setelah pindah kepemlikikan, pihak Kebun Rayak Bogor pun tetap mempertahankan nama dan bunga untuk menghormati Kerajaan Belgia. (bil/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: