Beri Pemahaman Tenaga Dalam Agar Tidak Takabur
Mengenal Pesilat Pagar Nusa dalam Upaya Pertahankan Pencak Silat Bernafaskan Islam Pencak silat memang sudah kalah mentereng dengan jenis olahraga serupa dari negeri tirai bambu Tiongkok maupun dari negeri Sakura Jepang. Namun, bukan berarti pencak silat sudah habis. Adalah Pagar Nusa yang merupakan perguran silat yang masih mempunyai ribuan pendekar hingga sekarang. DARYANTO, Cilacap. Seorang laki-laki setengah baya nampak mengambil posisi kuda-kuda. Sambil bersiap, lelaki bernama Drs Ahadinoto MM itu mulai meggerakan tangan, kaki dan sesekali melakukan tendangan dan pukulan. Lelaki yang akrab disapa Tuan Guru Toto itu merupakan salah satu pendekar pencak silat di Kabupaten Cilacap yang masih setia menjaga warisan budaya nenek moyang. Pencak silat adalah satu dari sekian banyak peninggalan budaya. Sehingga, bagi sebagian orang yang suka dengan bela diri, pencak silat merupakan olahraga. Karena itulah, sebagai salah satu pendekar di Perguruan Pagar Nusa, Ahadinoto selalu mengingatkan bahwa belajar silat adalah hobi yang menyenangkan. “Pencak silat itu hobi yang menyenangkan, badan sehat, jiwa juga sehat dan bisa untuk jaga diri,” kata dia. Bahkan, bagi dia, belajar silat itu bukan sekedar olahraga menjaga kesehatan. Namun juga sebagai upaya untuk bela diri. Sebab orang yang mempunyai ketangkasan tertentu seperi pencak silat, tidak sulit jika sewaktu-waktu ada serangan atau ancaman. Untuk Kabupaten Cilacap, Perguruan Pagar Nusa masih mempunyai ribuan pesilat atau pendekar yang tersebar di seluruh wilayah Cilacap. Atau bahkan para pesilat yang pernah belajar langsung kepada Almarhum Gus Maksum, pendekar utama Pagar Nusa yang sangat di segani. Seperti halnya pendekar-pendekar Pagar Nusa di Kroya dan Sampang yang pernah belajar langsung ke Gus Maksum maupun asistennya K Ahmad latif. “Berbahagialah yang bisa belajar langsung dari Gus Maksum. Itu sangat istimewa. Yang hanya mengikuti jejaknya masuk perguruan Pagar Nusa saja seperti saya merasa senang,” terang dia. Diceritakan dia, salah satu hal yang menarik di Pagar Nusa adalah penggabungan seni beladiri dengan tenaga dalam. Sehingga, bukan hanya bisa belajar jurus-jurus pencak silat namun juga bisa mempelajari olah kanuragan. “Namun untuk sampai tataran mempelajari tenaga dalam di Pagar Nusa ada syarat-syarat tertentu,” beber dia. Sebab, mempelajari tenaga dalam itu harus disertai dengan pemahaman bagaimana agar hal itu tidak sampai membuat orang menjadi takabur atau sombong. Karena itulah tahapan mempelajari tenaga dalam dalam Pagar Nusa ada aturannya. “Disinilah letak mengapa Pagar Nusa masih banyak pengikutnya. Dan meski jarang dipertandingkan namun Pagar Nusa mempunyai penggemar khusus, ya tentunya mereka-mereka yang punya jiwa pendekar,”kata Toto mengakhiri perbincangan.(*/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: