Siswa dan Guru Ingin Enam Hari Sekolah

Siswa dan Guru Ingin Enam Hari Sekolah

Hasil Survei Internal MAJENANG-Mayoritas siswa SMA N Majenang menginginkan bersekolah seperti tahun lalu, yakni masuk 6 hari dalam seminggu. Alasan yang paling mengemuka adalah padatnya jadwal pelajaran selama program 5 hari sekolah diterapkan sejak tahun ajaran 2015-2016. "Mayoritas siswa menginginkan enam hari sekolah," ujar Kepala SMAN Majenang, Hasan Arifin, Senin (18/1) kemarin. Kepada Radarmas dia merinci, hal ini diketahui setelah pihak sekolah melalui guru Bimbingan dan Konselor (BK) melakukan survei internal. Hasilnya, 57 % siswa ingin kembali ke enam hari sekolah. Sementara 42 % siswa tetap ingin 5 hari. Survey ini juga mendapati 1 % siswa menyerahkan kebijakan ini kepada pihak sekolah. "Lima puluh tujuh siswa ingin kembali ke enam hari," katanya. Survey tersebut, katanya dilakukan pada Oktober lalu dan melibatkan seluruh siswa. Guru BK juga melakukan survey serupa kepada seluruh tenaga pendidik di sekolah tersebut. Hasilnya juga nyaris sama dimana 60 % pendidik ingin kembali ke pola lama yakni 6 hari sekolah. "Survey dilakukan Oktober lalu," katanya. Dia menambahkan, survey ini menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan 5 hari sekolah yang ditetapkan oleh Gubernur Jawa Tengah. Evaluasi ini sejak awal sudah dijadwalkan dilakukan pada akhir semester pertama tahun ajaran 2015-2016. Meskipun sudah mendapatkan penolakan dari siswa, pihak sekolah akan tetap menerapkan 5 hari sekolah sampai akhir tahun ajaran ini. Langkah ini sesuai dengan keputusan awal bahwa uji coba 5 hari sekolah dilakukan 1 tahun penuh. Sementara evaluasi dilakukan pada tiap semester. "Penerapan lima hari sekolah sampai akhir semester genap. Ini sesuai program uji coba," katanya. Seperti diketahui, 5 SLTA di wilayah Kecamatan Majenang dan sekitarnya menerapkan 5 hari sekolah. Ini dilakukan seiring turunnya Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Tengah tentang pelaksanaan lima hari sekolah di Jawa Tengah. kelima SMA tersebut adalah SMA N, Purnama, Yos Sudarso, Muhammadiyah Majenang. Satu sekolah lagi yakni SMA Raden Fatah Cimanggu juga akan mengikuti hal serupa. Hasan menambahkan, saat ini dia belum mengetahui hasil evaluasi di 4 SMA lainnya. Demikian juga dengan kebijakan yang akan diambil masing-masing SMA tersebut. Pasalnya, evaluasi tersebut dilakukan melalui metode dan bersifat internal. "Sekolah lain saya tidak tahu," tandasnya. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: