Angin Lisus Ancam Empat Kecamatan
MAJENANG-Ancaman angin lisus masih saja mengintip Kabupaten Cilacap. Bencana ini masih akan terus terjadi mengingat sekarang masih musim peralihan (panca roba) dari kemarau ke penghujan. "Masih (menjadi ancaman-red) karena meski sekarang sudah Desember, tapi masih pancaroba," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara. Saat ini, katanya wilayah Kabupaten Cilacap kerap dilanda hawa panas dan hujan dengan intensitas tinggi. Perubahan dari panas ke dingin inilah yang menjadi penyebab utama munculnya angin lisus. "Sekarang sering panas tapi tiba-tiba turun hujan," katanya. Kepada Radarmas dia mengatakan, BPBD sudah memiliki peta bencana angin lisus. Sebut saja Kecamatan Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu dan Wanareja. Wilayah ini kerap terjadi angin lisus selama musim pancaroba. "Kita sudah petakan wilayah rawan angin lisus," katanya. Kepala Bidang (Kabid) II BPBD Cilacap, Martono menambahkan, angin lisus ini kerap diawali dengan panas tinggi pada pagi hingga siang hari. Selepas itu, cuaca berubah dingin dan mendung tebal. Juga dengan munculnya awan mirip kembang kol yang menjadi pertanda akan datangnya angin kencang. "Jika awan mirip kembang kol ini muncul, warga harus hati-hati," ujarnya. Angin lisus terakhir melanda Kecamatan Kedungreja dan Patimaun. Angin ini menerjang Desa Cinyawang di Kecamatan Patimuan. Demikian juga dengan Desa Sidanegara, Kaliwungu, Tambakreja dan Bumireja Kecamatan Kedungreja. Hasil pendataan petugas UPT Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, bencana di 2 kecamatan itu mengakibatkan 22 rumah rusak dan sejumlah pohon bertumbangan. Pasca kejadian, warga langsung bekerja bakti memperbaiki rumah yang rusak. Langkah ini ditempuh agar rumah korban bisa segera dihuni kembali, terutama rumah rusak sedang dan ringan. Warga juga membersihkan jalanan dari pohon tumbang. (har/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: