Sektor Energi Dominasi Investasi
CILACAP- Realisasi investasi sektor energi di Cilacap mendominasi pada triwulan IV/2015 sebesar Rp 11 Triliun. Sebelumnya, sampai bulan November realisasi investasi sempat melempem di angka Rp 394 Milyar dari target yang dipancang sebesar Rp 800 Miliar. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kab Cilacap, Budi Santoso mengatakan, realisasi investasi di tahun 2015 total nilainya Rp 11, 4 Triliun. Rp 11 Triliun disumbang oleh sektor energi yakni pengoperasian RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking). Sedang sektor-sektor lain, hanya mampu menyumbang investasi sebesar Rp 421 Miliar. "Realisasi sektor energi tersebut memang baru terealisasi di akhir tahun 2015. Tapi jauh-jauh hari kami sudah memprediksinya, karena tahapan investasi per 3 bulan terus kami pantau laporannya," kata Budi. Menurut dia, investasi energi memang semakin menggeliat di Cilacap. Dia memperkirakan investasi energi di tahun 2016 mendatang bisa mencapai Rp 21 Triliun. Sebab ada dua investasi energi yang dalam proses pengajuan izin prinsip. investasi tersebut yakni ekspansi PLTU Karangandri 1x1000 MW dan PLTU Adipala 1x 600 MW. "Tentu peningkatan realisasi ini meningkat tajam. Jika dibandingkan 2014, realisasi sebesar Rp 5,7 Triliun," ungkapnya. Menurut dia, bila nantinya semua investasi energi tersebut telah beroperasi komersial maka akan berdampak pada iklim investasi sektor properti komersial. Salah satunya hotel dan hiburan. Sebab tingkat kunjungan ke Cilacap, utamanya terkait tugas kerja yang membutuhkan tempat tinggal sementara akan bertambah. Hunian di hotel pun akan menjadi pilihan dan hiburan bisa mendulang untung. "Memang beberapa tahun terakhir rencana investasi hotel juga meningkat. Tentu para investor di sektor properti komersial ini sudah berhitung. Tidak mungkin mereka mendirikan hotel tanpa memikirkan profit dari potensi tingkat huniannya," jelasnya. Dari data izin prinsip penanaman modal (IPPM) yang sudah diterbitkan BPMPT 2014 silam, terhitung rencana investasi RP 97 Miliar dari 4 hotel. Hotel-hotel tersebut mengajukan lokasi proyek di wilayah kecamatan kota. Rinciannya, hotel bintang dua dengan rencana investasi Rp 61 Miliar, lalu hotel dengan rencana investasi Rp 30 Miliar dan dua lainnya Rp 5,5 Miliar dan Rp 1,2 Miliar. Dari 4 hotel tersebut penyerapan tenaga kerja dilaporkan sebanyak 124 orang. Sedang di bidang properti hunian yakni pembangunan Perumahan Bukit Panorama sebesar Rp 9,6 Miliar, pembangunan Perumahan Dulangmas Regency sebesar Rp 6,5 Milyar dan Perumahan Harmoni Regency sebesar Rp 3,1 Miliar. (ziz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: