Kasus PMK Belum Ditemukan pada Kambing dan Babi

Kasus PMK Belum Ditemukan pada Kambing dan Babi

CEK TERUS: Petugas dari Polsek Kutasari tengah memantau peternakan babi di Desa Karangjengkol. (ADITYA/RADARMAS) - Dinpertan Sisir Seluruh Peternakan - Pasca Temuan PMK pada Ternak Sapi PURBALINGGA - Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Purbalingga belum menemukan kasus baru penyakit mulut dan kuku (PMK), pada hewan ternak. Meski, demikian Dinpertan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan hewan ternak di sejumlah peternakan. Hal itu, diungkapkan oleh Kepala Dinpertan Kabupaten Purbalingga Mukodam kepada Radarmas, Selasa (17/5). "Sementara ini, baru ada sembilan kasus yang kami temukan. Yakni, di salah satu peternakan di Desa Karanggedang," katanya. Meski demikian, pihaknya terus melakukan pengawasan di sejumlah peternakan. Termasuk peternakan kambing yang ada di Kecamatan Kejobong. "Sementara ini, baru menyerang ternak sapi di Purbalingga. Tapi kami tetap memantau perkembangan," ujarnya. Dia juga mengungkapkan, sembilan ekor sapi yang dinyatakan posotif terjangkit PMK di Desa Karanggedang, sudah mulai membaik kondisinya. "Sudah dalam tahap penyembuhan," ungkpanya. Sementara itu, pemantauan juga dilakukan di peternakan babi yang ada di Kecamatan Kutasari. Pemantauan dilakukan oleh Polsek Kutasari pada peternakan babi di Desa Karangjengkol, Selasa (17/5). Kapolsek Kutasari Iptu Tedy Subiyarsono mengatakan, adanya penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak pihaknya terus melakukan pemantauan. Pemantauan dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya kasus PMK di wilayahnya Kecamatan Kutasari. "Selain peternakan sapi, pemantauan juga kami lakukan di peternakan babi yang ada di wilayah Desa Karangjengkol. Karena, selain sapi, PMK juga bisa menyerang ternak babi," jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/sembilan-ekor-sapi-di-purbalingga-positif-terjangkit-pmk/ Dijelaskan bahwa selain pemantauan di lokasi peternakan babi juga sudah dilakukan langkah pengambilan sampel darah. Kegiatan dilaksanakan oleh petugas dari Dinas Pertanian Kabupaten Purbalingga. Dari 1.500 ekor babi yang ada di peternakan diambil sampel darah 100 ekor. "Pengambilan sampel darah dilakukan untuk mengecek kondisi hewan apakah terpapar PMK atau tidak. Hasilnya menunggu dari laboratorium," katanya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: