Libur Panjang Pengunjung Wisata di Purbalingga Naik 500 Persen

Libur Panjang Pengunjung Wisata di Purbalingga Naik 500 Persen

MELONJAK: Pengunjung di destinasi wisata Golaga membludak saat libur panjang akhir pekan lalu. (ADITYA/RADARMAS) Manfaatkan Libur Panjang Akhir Pekan PURBALINGGA - Sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Purbalingga ramai dikunjungi warga saat libur panjang Isra Miraj 2022. Hal itu, dilihat dengan naiknya jumlah pengunjung atau wisatawan, sejak Sabtu (26/2) hingga Senin (28/2). Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga Prayitno mengatakan, meski tak ada lonjakan wisatawan, jumlah kunjungan di sejumlah destinasi wisata mengalami peningkatan. "Seperti di objek wisata yang dikelola oleh Perumda Owabong dari data yang ada terjadi kenaikan penunjung terjadi selama tiga hari terakhir," katanya kepada Radarmas, Senin (28/2). Dia mencontohkan, kunjungan di salah satu destinasi wisata yang dikelola Perumda Owabong, yakni objek wisata Goa Lawa Purbalingga (Golaga) terjadi peningkatan hingga 500 persen. "Data pada Sabtu (26/2) total wisatawan yang berkunjung sebanyak 207 orang. Kemudian di hari Minggu (27/2) naik menjadi 1.033 orang. Sedangkan, pada Senin (28/2) ini, data hingga pulul 13.00 WIB, sudah ada 700 lebih wisatawan yang masuk," jelasnya. Peningkatan juga terjadi di Owabong Waterpark, pada Sabtu (26/2) kunjungan masih berkisar 950 orang. Namun, pada Minggu (27/2) terjadi peningkatan kunjungan hingga 2.167 orang. "Untuk data Senin ini, belum masuk," lanjutnya. Namun, dia mengakui kenaikan yang terjadi tidak jauh dengan akhir pekan atau weekend biasa. Seperti yang terjadi di objek wisat D'LAS Serang, dimana kunjungan wisatawan pada Minggu (27/2) dan Senin (28/2), berada di angka 2 ribu pengunjung per hari. "Berdasarkan informasi pengelola, jumlah kunjungan tersebut masih sama dengan weekend biasa," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/phri-gelar-pelatihan-penggunaan-apar-dukung-keselamatan-kerja/ Dijelaskan olehnya, meski dibuka pada saat libur panjang kali ini, pengelola destinasi wisata tetap diberikan sejumlah pembatasan. Diantaranya, jumlah kunjungan yang dibatasi, serta pengunjung diminta menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) yang ketat. "Pengelola juga diminta menggunakan aplikasi PeduliLindungi, sebagai screening pengunjung yang masuk," imbuhnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: