Jalan Penaruban - Kalikajar Dipugar Kendaraan Mengular

Jalan Penaruban - Kalikajar Dipugar Kendaraan Mengular

PANJANG: Antrean kendaraan di ruas Jalan Raya Kalikajar terlihat hingga ke Jembatan Sungai Klawing. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mulai memperbaiki ruas Jalan Penaruban-Kalikajar di Kecamatan Kaligondang, sejak beberapa waktu lalu. Ruas jalan utama yang menghubungkan sejumlah kecamatan ke wilayah kota itu, diperbaiki dengan ditingkatkan menjadi jalan beton. Berdasarkan data yang ada, peningkatan jalan tersebut dianggarkan Rp 3,82 miliar dari APBD Kabupaten Purbalingga 2021. Namun, dalam proses lelang di LPSE kegiatan itu dikerjakan dengan harga penawaran dari rekanan pemenang lelang dengan nilai Rp 3,056 miliar. Namun, perbaikan jalan tersebut menimbulkan kemacetan di ruas jalan tersebut, nyaris sepanjang hari. Terutama ketika jam-jam sibuk, yakni saat jam berangkat dan pulang kerja karyawan pabrik. Bahkan, dalam pantauan Radarmas terakhir, Selasa (26/10), antrean kendaraan sudah "mengular" hingga ke Jembatan Sungai Klawing di wilayah Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga. Hal itu, terjadi karena hanya satu sisi jalan yang bisa digunakan di ruas jalan tersebut. https://radarbanyumas.co.id/jalan-di-purbalingga-kini-ada-160-kilometer-yang-rusak-anggaran-perbaikan-tidak-cukup/ Sehingga, petugas melakukan sistem buka tutup jalan di ruas jalan tersebut. Hal itu, mengakibatkan kendaraan harus antre untuk bisa melintas. Ruas jalan alternatif melalui perkampungan di Desa Penaruban dan Desa Kalikajar, juga dipenuhi kendaraan, terutama saat jam sibuk. "Setiap pagi dan sore, terjadi antrean kendaraan yang cukup panjang. Di sisi arah ke kota bisa mencapai Jembatan Sungai Klawing. Sedangkan, di sisi Kantor Dinhub antrean kendaraan bisa mencapai ke pertigaan Toko Manis," ungkap Sugiyo, warga Desa Kalijakar, Kecamatan Kaligondang. Hal itu, menurutnya membuat waktu tempuh menjadi lebih lama untuk mencapai wilayah kota atau pun sebaliknya. "Kalau menggunakan sepeda motor bisa melalui jalur alternatif masuk kampung. Namun, kalau memakai mobil atau kendaraan besar, mau tidak mau harus antre," ujarnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: