Pedagang Segamas Tutup Lapak dan Kios, Kisahkan Pembeli Sepi Selama Pandemi

Pedagang Segamas Tutup Lapak dan Kios, Kisahkan Pembeli Sepi Selama Pandemi

TUTUP: Deretan lapak pedagang pasar Segamas yang tutup. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Sejumlah pedagang di Pasar Segamas memilih untuk menutup lapak dan kios, karena menurunnya jumlah konsumen sejak pandemi Covid-19. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Purbalingga Johan Arifin mengungkapkan, berdasarkan pendataan, ada sekitar 30 persen pedagang belum berjualan kembali. "Masyarakat masih enggan membeli langsung barang kebutuhan mereka ke pasar. Sehingga jumlah pembeli yang datang menurun," jelasnya. https://radarbanyumas.co.id/obyek-wisata-dibuka-lagi-baru-sebatas-ujicoba-di-purbalingga/ Dia menambahkan, meski banyak yang masih tutup. Jumlah pedagang yang membuka lapak dan kiosnya masih lebih baik dibandingkan saat awal pandemi Covid-19. "Saat ini sekitar 40 persen pedagang tidak jualan," tambahnya. Naiknya jumlah pedagang yang membuka lapak dan kios, menurutnya, menggambarkan perekonomian sudah mulai membaik, meski pembeli masih sepi. Selain itu, masyarakat juga sudah mulai memberanikan diri membeli barang kebutuhan ke pasar. Dia mengungkapkan, untuk membantu pedagang pasar yang sepi pembeli di pasar, pihaknya sudah melaksanakan sejumlah program. Salah satunya program aplikasi jujag jujug. Yakni, pembeli difasilitasi membeli barang kebutuhan di pasar melalui aplikasi. "Pembeli tidak perlu datang ke pasar, tinggal buka aplikasi saja dan memilih barang kebutuhan apa saja yang hendak dibeli. Nanti, ada kurir yang mengirimkan barang kebutuhan yang dibeli ke rumah," ungkapnya. Johan mengklaim, program tersebut berhasil dan membantu para pedagang. "Saat ini sudah banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi jujag jujug," ujarnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: