Bupati Purbalingga Syaratkan Vaksinasi Minimal 30 Persen dari Guru dan Siswa Untuk PTM
RAPID TEST: Persiapan PTM di Kecamatan Kutasari dengan melaksanakan rapid test antigen kepada kepala sekolah dan guru. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengizinkan sekolah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTK), jika siswa dan gurunya minimal sudah mendapatkan vaksin Covid-19, sebanyak 30 persen. Saat ini, Pemkab Purbalingga masih melakukan evaluasi penyelengaran PTM. “Pemkab dan Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi sampai tanggal 4 Oktober. Setelah itu baru menentukan langkah selanjutnya untuk pelaksanaan PTM,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Kamis (30/9). Dia menambahkan, sembari menunggu evaluasi, pihaknya bersama dengan polisi dan TNI akan terus mendorong vaksinasi untuk pelajar. “Seluruh vaksin yang didroping ke Kabupaten Purbalingga, baik yang diterima Dinkes, TNI dan Polri disepakati untuk prioritas pelajar. Hal ini sebagai wujud mendukung proses pembelajaran tatap muka,” tambahnya. Bupati menyebutkan, untuk bisa melaksanakan PTM terbatas minimal 30 persen guru dan siswanya sudah menerima vaksin Covid-19. Diakui, untuk mendapatkan angka 100 persen cukup sulit, karena keterbatasan vaksin yang diterima Kabupaten Purbalingga. Namun untuk bisa merealisasikan syarat vaksinasi, pemkab tidak bisa memberi jaminan. Sebab, alokasi vaksin yang diterima Kabupaten Purbalingga tak bisa diprediksi jumlahnya. Karena tergantung jatah yang diterima. https://radarbanyumas.co.id/smk-ypt-1-sukses-gelar-vaksinasi-covid-19/ Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono menjelaskan, saat ini stok vaksin yang dimiliki sangat terbatas. "Saat ini hanya tersisa vaksin yang dimiliki Kodim. Rencananya akan kami habiskan Jumat (1/10). Sebab, sesuai instruksi seluruh stok vaksin untuk dihabiskan secepatnya untuk pemenuhan target vaksinasi," jelasya. Setelah habis, pihaknya akan kembali meminta pasokan vaksin dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. "Mekanismenya vaksin datang langsung habiskan. Setelah itu minta lagi, begitu seterusnya. Ini dilakukan utuk percepatan vaksinasi," lanjutnya. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: