Polri Tegaskan Tindak Tegas Perusuh dalam Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja
Petugas Polda Metro Jaya saat bertugas JAKARTA - Tindakan tegas akan diberikan kepada siapapun yang melakukan kerusuhan atau tindakan anarkis dalam aksi demo menolak UU Cipta Kerja. Tak ada tempat bagi para perusuh. Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan akan menjamin keamanan dan ketertiban Ibu Kota Jakarta terkait gelombang aksi penolakan UU Cipta Kerja. Upaya antisipasi pengamanan dilakukan bersama aparat TNI. https://radarbanyumas.co.id/buru-aktor-intelektual-demo-rusuh-lebih-dari-4-000-orang-diamankan-penyebar-hoaks-ditangkap/ "Kami ingin menjamin keamanan ketertiban di Jakarta. Sudah kami evaluasi dan persiapan dalam menghadapi permasalahan yang ada," kata Nana didampingi Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman saat menggelar apel pasukan untuk mengantisipasi demonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (12/10). Ditegaskannya, apel gabungan sebagai bukti TNI dan Polri solid dan terus bersinergi untuk menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di wilayah DKI Jakarta. "Kami bersama-sama TNI dan Pemprov DKI Jakarta akan maksimalkan pola pengamanan dalam menghadapi permasalah yang ada di depan," tegasnya. Diterangkannya, demonstrasi memang dijamin Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. TNI dan Polri dalam hal ini siap melayani, mengawal dan mengamankan aksi unjuk rasa agar berjalan dengan damai. "Namun, ketika mereka melakukan upaya anarkisme kita pun mencoba bersabar dan akan melakukan tindakan. Kita kedepankan humanis, persuasif tetapi akan tegas ketika masyarakat melakukan upaya anarkisme," tegasnya. Dilanjutkan Nana, pihaknya juga akan terus melakukan patroli usai apel bersama di Monas. Ini sebagai bukti TNI-Polri siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. "Kita melakukan patroli bersama, jadi kita menunjukkan kepada masyarakat dalam kondisi apapun TNI-Polri siap melaksanakan tugas," katanya. Pada kesempatan yang sama Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan kesiapan membantu kepolisian dalam rangka antisipasi aksi unjuk. "Saya tekankan kepada TNI bahwa pegang teguh sapta marga sumpah prajurit dan delapan wajib TNI. Kemudian yang kedua tingkatkan soliditas antara TNI-Polri dalam melaksanakan tugas agar mencapai tujuan yang sama," katanya. Dikatakannya, pasukan TNI-Polri mengedepankan profesional dalam melaksanakan tugas. Hal ini diminta agar tidak dimanfaatkan pihak-pihak tertentu yang untuk membeturkan TNI-Polri. "Keempat, saya sampaikan kepada anggota agar didalam proses penindakan terhadap para perusuh-perusuh agar proporsional, profesional dengan tetap mengedepankan persuasif, humanis tetapi tegas," ujarnya. Tak hanya pengamanan, Dudung juga meminta para prajurit TNI-Polri mencari dan menemukan siapa tokoh-tokoh yang menggerakan aksi tersebut. "Kemudian selanjutnya cari dan temukan, siapa tokoh-tokoh yang di lapangan, pasti akan ada penggeraknya dan itu yang lebih penting. Karena saya yakin bahwa masyarakat yang lebih besar, lebih banyak sebetulnya yang mengidamkan keamanan dan ketentraman," tegasnya. Ditegaskannya, para perusuh saat aksi unjuk rasa itu hanya dijadikan alat oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi. "Ya para perusuh sebetulnya hanya orang-orang yang dijadikan alat oleh pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan situasi karena kepentingan pribadinya maupun kelompoknya," ujarnya. Dudung meyakini para mahasiswa, buruh hanya ingin menyampaikan aspirasinya. Namun, di sisi lain, ada kelompok-kelompok yang memang membuat kerusuhan dan mencoba kerusakan-kerusakan atau memancing timbulnya bentrok antara masyarakat dengan aparat. "Orang-orang ini yang nanti akan kita cari ya, sehingga masyarakat-masyarakat yang lainnya betul-betul mengidamkan keamanan dan ketertiban itu terjamin dengan adanya kesiapan TNI dan Polri," tutupnya. Sementara untuk mengantisipasi adanya aksi, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah membuat skenario rekayasa lalu lintas di sekitar Istana Negara, Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, bahwa pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional. "Pengalihan arus ini tergantung situasi dan kondisi di lapangan," katanya. (lihat grafis) Sedangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan pihaknya juga menurunkan aparatnya membantu TNI-Polri dalam mengamankan fasilitas umum. "Dengan Kodam Jaya, dengan Kepolisian dan jajaran Pemprov DKI, kita akan siapkan penjagaan ekstra untuk fasilitas-fasilitas umum yang ada di sekitar sini. Memang ini (perusakan dan pembakaran halte TransJakarta) baru pertama kali terjadi," katanya. Aksi unjuk rasa susulan yang dilakukan oleh Ormas Islam tersebut rencanya akan dilakukan besok pada Selasa, 13 Oktober 2020 di Jakarta. "Demo di Jakarta sudah terjadi berkali-kali. Dalam beberapa tahun ini (demonstrasi) juga terjadi, tapi belum pernah kita mengalami sebuah demonstrasi di mana ada pelaku-pelaku yang sampai membakar fasilitas umum di sepanjang Thamrin dan Sudirman. Jadi insya Allah pada waktu yang akan datang, ada penjagaan lagi," terangnya.(gw/fin) Grafis Rekayasa Lalin Seputar Istana 1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya menuju Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni. 2. Arus lalu lintas dari Jalan Merdeka Timur menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira. 3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais menuju Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur. 4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin menuju Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan Jalan Kebon Sirih. Jalan Hayam Wuruk Dialihkan 5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis dibelokan ke kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalu lintas dari Jalan Fachrudin yang akan belok ke kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Adul Muis. 6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan, arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit. 7. Arus lalu lintas dari Jalan Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada. -)Sumber Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, diolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: