Waduh, Jumlah PGOT di Purbalingga Naik Selama PPKM

Waduh, Jumlah PGOT di Purbalingga Naik Selama PPKM

RAZIA: Satpol PP merazia PGOT. Salah satu yang terjaring yakni manusia silver. ISTIMEWA PURBALINGGA - Jumlah pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) yang ditemukan dan terjaring razia di jalanan Purbalingga, meningkat, selama pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). https://radarbanyumas.co.id/maksimal-10-hari-tinggal-di-rumah-singgah-bojong-purbalingga-upayakan-pgot-miliki-keterampilan/ https://radarbanyumas.co.id/soal-manusia-silver-dan-pgot-satpol-pp-sudah-bolak-balik-ditangkap-dan-diberi-pembinaan/ Hal itu diungkapkan oleh Kasi Ketertiban Umum Sat Pol PP Purbalingga Sutriono. "Kami menemukan adanya peningkatan PGOT (selama PPKM, red). Yakni dengan munculnya badut pengamen di lampu lalu lintas dan juga manusia silver. Mereka merupakan pelaku baru," katanya. Dikatakan, sebelumnya di Kabupaten Purbalingga tidak ditemukan badut pengamen dan manusia silver. "Kami menemukan ada 10 badut yang berasal dari Kabupaten Banyumas. Serta manusia silver yang meminta-minta uang di lampu lalu lintas," tambahnya. Dia menjelaskan, manusia silver yang terjaring razia ada tujuh orang yang merupakan pendatang baru. Mereka berhasil dirazia Satpol PP Kabupaten Purbalingga, dalam operasi yustisi yang dilakukan beberapa waktu terakhir. Tak hanya itu, sejumlah pengamen baru juga ditemukan turun ke lampu lalu lintas di wiayah perkotaan. Mereka selalu kembali turun ke jalanan, meski sidah pernah dirazia oleh Satpol PP. Selama PPKM, Satpol PP tetap menggencarkan razia PGOT. Meski juga harus melakukan razia yustisi protokol kesehatan (prokes) dalam rangka mencegah penyebaran penularan Covid-19 di Kabupaten Purbalingga. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: