Soal Satu Keluarga Dikabarkan Meninggal Saat Isoman di Penambongan, Kadinkes Purbalingga Membantah

Soal Satu Keluarga Dikabarkan Meninggal Saat Isoman di Penambongan, Kadinkes Purbalingga Membantah

PURBALINGGA - Beberapa hari terakhir, di Kabupaten Purbalingga beredar informasi yang menyebutkan adanya satu keluarga di Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga, yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) akibat terpapar Covid-19 di rumah. Terkait informasi tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga membantah kejadian tersebut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga drg Hanung Wikantono mengatakan, informasi yang beredar tersebut tidak benar. https://radarbanyumas.co.id/kasus-kematian-isoman-perlu-perhatian-khusus/ https://radarbanyumas.co.id/meninggal-di-igd-keluarga-tolak-jenazah-di-swab-rsud-jenazah-dibawa-pulang-esoknya-hasil-test-ternyata-positif/ "Tidak menjalani isoman," tegasnya, Minggu (18/7) malam. Dia menjelaskan, salah satu pasien yakni Admini (39) warga RT 1 RW 3 Kelurahan Penambongan dirawat di Rumah Sakit (RS) Siaga Medika pada 2 Juli 2021. Selanjutnya dia dinyatakan meninggal dunia pada 3 Juli 2021 jam 01.30 WIB. "Jenazah dipulangkan tanpa protokol Covid (tanpa keterangan Covid). Almarhum sebelumnya tidak menjalani isoman,” jelasnya. Hal serupa juga terjadi pada kerabatnya Siswomuarto (75), warga Kelurahan Penambongan RT 2 RW 1. Pria yang akrab dipanggil Pak Kiman ini mengalami Sakit Diabetes Melitus sejak 3 hingga 4 tahun terakhir dan rutin suntik insulin. Rutin kontrol di RS Siaga Medika. "Pasien meninggal dunia pada 3 Juli 2021 pukul 23.00 WIB di rumahnya dan tidak sedang isoman dan tidak pernah dilakukan cek Covid-19," imbuhnya. Sedangkan, Kartini (65), warga Penambongan RT 2 RW 1 meninggal dunia pada 12 Juli 2021 pukul 16.00 WIB di rumah, karena sakit hipertensi dan tidak sedang isoman. https://radarbanyumas.co.id/geger-dikira-meninggal-diatas-motor-ternyata-mabuk-miras-di-kaligondang-purbalingga/ "Rapid test antigen dilakukan ketika sudah meninggal dunia dan hasilnya positif," tambahnya. Keluarga terakhir yang meninggal dunia, yakni Eni (40), warga Kelurahan Penambongan RT 2 RW 1. "Yang bersangkutan merupakan anak kandung Bu Kartini dan Kakak Kandung Bu Admini," jelasnya. Dia dipulangkan oleh RSU Emanuel Banjarnegara, karena Instalasi Gawat Darurat (IGD) penuh. "Dengan keluhan lambung dan sesak napas. Riwayat penyakit hypertensi dan lambung," ujarnya. Dia dinyatakan meninggal dunia pada 12 Juli 2021 Pukul 17.30 WIB di rumah dan tidak sedang isoman. Rapid antigen dilakukan ketika sudah meninggal dan hasilnya positif," katanya. Dijelaskan, Kiman dan Kartini tinggal satu rumah di RT 2 RW 1, Admini tinggal di rumah sendiri di RT 1 RW 3. Eni tinggal dirumah sendiri RT 2 RW 1. "Keempat orang tersebut tidak ada satupun yang meninggal dalam kondisi isoman," jelasnya. Hanung kembali menegaskan, keempatnya merupakan satu keluarga dan meninggal karena sakit. "Mereka tidak menjalani isoman, namun sudah dirawat di rumah sakit. Mereka juga tidak tinggal dalam satu rumah,” tegasnya. Sebelumnya beredar informasi bahwa terdapat satu keluarga di Kelurahan Penambongan, Kecamatan Purbalingga yang tinggal satu rumah meninggal dunia karena menjalani isoman. Kondisi tersebut terjadi karena kondisi rumah sakit yang penuh. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: