Desa Manduraga di Kalimanah Lockdown, Sebanyak 22 Warga Positif Covid

Desa Manduraga di Kalimanah Lockdown, Sebanyak 22 Warga Positif Covid

DITUTUP: Pintu masuk Desa Manduraga ditutup oleh Pemdes. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Sejumlah desa di Kecamatan Kalimanah berubah status menjadi zona merah penyebaran Covid-19. Bahkan ada satu desa yang lockdown, yakni Desa Manduraga. Pemerintah Desa (Pemdes) terpaksa melakukan penutupan akses keluar masuk desa atau lockdown sejak Rabu (16/6) malam. https://radarbanyumas.co.id/masyarakat-jenuh-prokes-turun-bupati-tiwi-sanksi-tegas-agar-ada-efek-jera/ Penutupan akses diungkapkan Kepala Desa (Kades) Mandugara Hardizon, Kamis (17/6). Dia mengungkapkan, hal itu dilakukan karena ada 22 warga yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Serta ada satu warga yang meninggal dunia setelah terpapar covid-19. "Setelah kita ketahui warga kami banyak yang terpapar Covid-19, serta ditambah satu orang positif meninggal dunia. Maka kami putuskan untuk meberlakukan lockdown," katanya. Dia menjelaskan, Desa Manduraga merupakan perlintasan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Banyumas. Sehingga untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, maka akses keluar masuk desa sementara ditutup. https://radarbanyumas.co.id/lima-pegawai-dinkes-purbalingga-positif-bidang-p2-dinkes-lockdown/ Dijelaskan, ada tiga jalur masuk desa yang ditutup total. Sedangkan satu jalur yang menjadi pintu masuk utama desa, diberlakukan kebijakan buka tutup dengan penjagaan dari Satgas Covid-19 desa. Hal itu dilakukan untuk mencegah warga dari luar daerah masuk ke wilayah desanya. "Selain itu pasar desa juga kami tutup," imbuhnya. Pasar desa terpaksa ditutup, karena ditemukan warga yang rumahnya dekat dengan pasar dinyatakan positif terpapar Covid-19. Selain itu pasar desa merupakan tempat yang cukup rawan menimbulkan kerumunan. Diungkapkan, lockdown terpaksa dilakukan karena menurut Pemdes merupakan keputusan terbaik. Meski diakui ada sejumlah masyarakat yang tidak setuju dengan langkah Pemdes Manduraga. Kebijakan lockdown akan dilakukan sampai keadaan membaik dan seluruh hasil swab test diketahui. "Sambil melihat perkembangan, kalau keadaan membaik nanti akan kita evaluasi nanti," lanjutnya. Dijelaskan, saat ini total warga yang sudah menjalani swab test PCR sebanyak 51 orang. Saat ini sosialisasi dan upaya pencegahan terus dilakukan pemerintah desa. Pihak desa juga selalu memonitoring warganya dan berusaha memberikan bantuan. Berupa kebutuhan makanan dan suplai buah-buahan kepada warga yang menjalani isolasi mandiri. "Pemdes juga melaksanakan penyemprotan disinfektan, dan sosialisasi keliling menggunakan mobil untuk mengingatkan warga. Kami juga menyediakan bantuan makanan kepada warga yang keluarganya dinyatakan positif," ujarnya. Selain itu, warga terpapar covid-19 juga ditemukan di Desa Jompo, Desa Rabak, Desa Blater, Desa Karangsari, Desa Kalimanah Kulon, Desa Sidakangen, Desa Kalimanah Wetan, Desa Grecol, Kelurahan Kalikabong, Kelurahan Mewek, Desa Selabaya, Desa Klapasawit, Desa Kedungwuluh, serta Desa Babakan. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: