Aboge Desa Onje Lebaran Hari Jumat
ABOGE: Penganut Islam Aboge usai menjalankan ibadah di Masjid R Sayyid Kuning Desa Onje. PURBALINGGA - Warga penganut Islam Alip Rebo Wage atau Aboge di Desa Onje Kecamatan Mrebet, sudah menetapkan Hari raya Idul Fitri 1442 atau 1 Syawal 1442 H pada Jumat (14/5). https://radarbanyumas.co.id/penganut-kejawen-di-cilacap-lebaran-14-mei-2021-aboge-lebaran-jumat/ Hal itu diungkapkan sesepuh jamaah Islam Aboge di Desa Onje Kyai Maksudi, Senin (10/5). "1 Syawal 1442 H untuk jamaah Islam Aboge jatuh pada hari Jumat Kliwon, tanggal 14 Mei 2021," katanya. Dia menjelaskan, penentuan 1 Syawal sudah melalui perhitungan yang dipercaya oleh penganut Islam Aboge. Hal itu juga terjadi saat penentuan hari pertama puasa Ramadan tahun ini, yang jatuh pada Rabu Kliwon, 14 April lalu. Dia mengakui, hal itu menjadikan hari pertama puasa Ramadan dan 1 Syawal penganut Islam Aboge sering berbeda dengan keputusan pemerintah. Perhitungannya rumit, tapi kami anggap ini sebagai perhitungan pasti,” ujarnya. Jamaah Islam Aboge atau Alif-Rabo-Wage awalnya diajarkan Raden Sayid Kuning. Perhitungan yang digunakan dipercaya sudah digunakan para wali sejak abad 14. Ajaran ini sendiri disebarkan Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang. Jamaah Islam Aboge mempercayai perhitungan dalam satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal Za, Dal Ba/be, Wawu dan Jim akhir. Selain itu, dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan Pasaran Jawa. Pasaran Jawa meliputi Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi) dan Pahing. Untuk hari pasaran pertama di tahun Alif, jatuh pada Rabu Wage, tahun Ha pada Ahad/Minggu. Pon (Hakadpon). Tahun Jim awal pada Jum’at Pon (Jimatpon, tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wau pada Senin Kliwon (Wanimwon) dan tahun Jim akhir Jum’at Wage (Jimatge). Kepala Desa Onje Mugi Ari Purwono mengaku, tidak ada gesekan paham maupun terganggu dengan yang diamalkan Aboge. Dia justru senang dengan keberagaman di Desa Onje termasuk penentuan awal Ramadan. Dia menjelaskan, jamaah Aboge dan masyarakat pada umumnya tidak pernah mempermasalahkan tentang perbedaan penentuan awal Ramadan dan Idul Fitri yang waktunya sedikit berbeda. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: