Untuk Anak Sendiri, Kreasikan Menu Khas Tanah Air

Untuk Anak Sendiri, Kreasikan Menu Khas Tanah Air

[caption id="attachment_101567" align="aligncenter" width="100%"]GABUNGAN MAKANAN DAN SENI: Anne Widya (menggendong Elizabeth) bersama anak-anak dan suami GABUNGAN MAKANAN DAN SENI: Anne Widya (menggendong Elizabeth) bersama anak-anak dan suami[/caption] Anne Widya, Seniman Food Art Hongkong dari Indonesia Ide pembuatan food art Anne Widya bisa datang dari mana saja. Mulai film sampai perayaan hari tertentu. Buat yang berminat dengan kreasi dan resepnya, dia bagikan gratis. GUNAWAN SUTANTO, Jakarta BUKAN main sedih dan bingungnya Anne Widya. Sang buah hati, Andrew, demam. Nafsu makannya langsung melorot. Makanan apa saja yang dihidangkan tak dilirik. Kalau terus dibiarkan, Andrew jelas tak akan kunjung sembuh. Bahkan, kondisinya mungkin kian parah. Untung, di tengah kebingungan itu, tebersitlah ide di benak Anne untuk mendesain sedemikian rupa makanan buat anak ketiganya tersebut. "Saat itu saya buatkan nasi kuning untuk Andrew. Tapi, karena baru pertama, jadi masih simpel bentuknya," kenang Anne tentang kejadian pada 2012 tersebut. Nasi kuning itu dikreasikan menyerupai pemandangan alam. Ada telur ceplok yang dicetak seperti awan dan matahari. Kuning telurnya dijadikan matahari dan putihnya dibentuk seperti awan. Sedangkan nasi kuning dicetak bulat. Bagian atasnya dihias dengan daging yang dicetak seperti dua ayam saling berhadapan. Ada pula balutan daging seperti sate buntel yang dibuat mirip pohon. Menu sehat tak lupa disajikan lewat tumis brokoli yang ditempatkan di sisi kanan dan kiri nasi kuning. "Ternyata Andrew suka dan jadi mau makan," kata perempuan kelahiran Kediri, Jawa Timur, yang tinggal di Hongkong sejak 1995 itu kepada Jawa Pos melalui aplikasi chatting. Yang juga tak dia sangka, kreasi nasi kuning itu ternyata menjadi awal dikenalnya dirinya secara luas sebagai "seniman" food art.  Dua laman blog Anne, anne2friends.blogspot.hk (untuk resep kue) dan anne2spicy.blogspot.hk (menu makanan sehari-hari), ramai dikunjungi. Mantan pramugari yang menikah dengan pria Hongkong bernama Andrew itu juga rajin mengunggah kreasi ke Instagram dan Facebook. Sebuah media online terkenal yang berbasis di New York, BuzzFeed, bahkan pernah menuliskan karya Anne dengan judul This Woman Makes Staggeringly Pretty Meals for Her Children. Artikel tersebut memuat foto-foto food art buatan perempuan yang pernah mengenyam pendidikan computer science di Kanada itu. Kreasi food art tersebut juga menarik perhatian teman-teman Anne di Hongkong. Banyak di antara mereka yang lantas memesan untuk anggota keluarga yang sedang sakit ataupun berulang tahun. Ketertarikan itu kemudian menular kepada rekan atau sanak saudara Anne di luar Hongkong. Anne pun mengirimi mereka resep. Semua pesanan tersebut juga tak lupa dia abadikan dan unggah ke dunia maya. Tak terasa, ratusan foto dan resep terkumpul. Baik di akun media sosial maupun blog milik Anne. Kreasi-kreasi Anne itu lantas menyebar secara viral di dunia maya. "Semua yang saya bikin untuk teman itu gratis loh," kata perempuan yang sempat lima tahun menjadi pramugari maskapai asal Hongkong tersebut. Ya, meski karyanya mengundang banyak pujian, sampai saat ini Anne belum berpikir untuk mencari uang dari hobi tersebut. Padahal, beberapa teman sudah memberikan ide untuk menjual hobinya itu. "Saya kok lebih senang mengajarkan daripada menjual," ungkap ibu Julie, 15; Charles, 13; Andrew, 11; dan Elizabeth, 4, itu. Anne biasanya memanfaatkan waktu menunggu anak-anaknya pulang sekolah untuk mencari referensi desain. Pengerjaannya biasa dia lakukan pada hari libur. Ide bisa datang dari mana saja. Terutama dari berbagai hal yang sedang populer. Misalnya, ketika sedang booming film Star Wars, Anne pun membuat kue dan beberapa makanan dengan bentuk karakter film legendaris itu. Begitu pula saat film anak buatan Disney, Frozen, diperbincangkan di mana-mana. Anne menciptakan karakter Elsa, Anna, dan Olaf dalam berbagai varian makanan. Anne juga sering membuat kreasi seni makanan untuk menyambut hari-hari besar yang ada di Indonesia. Misalnya ketika Hari Kartini. Anne membuat nasi goreng yang didesain seperti perempuan bersanggul yang memakai kebaya. Today is Kartini's Day. She is #Indonesian national #heroine, fought for female's right to study. Selamat Hari #Kartini,” tulis Anne dalam caption foto food art-nya edisi Kartinian. "Nasi goreng Kartinian itu saya buat untuk anak-anak. Saya kenalkan mereka siapa itu Ibu Kartini," ucapnya. "Kalau yang ini, saya buat untuk si Betty (Elizabeth, Red)," ucap Anne seraya memperlihatkan foto nasi yang dibentuk seperti karakter Barney untuk anak bungsunya itu. "Itu warna ungunya bukan pewarna loh. Tapi, saya dapat dari kubis ungu," lanjutnya. Siapa pun yang melihat food art karya Anne sepertinya bakal sulit untuk tidak kagum. Kekaguman yang bisa saja memicu rasa eman untuk menyantap karena saking bagusnya. "Anak-anak saya dulu awalnya juga gitu, he he he," kata Anne. Empat buah hati Anne pun kini rutin menagih kreasi-kreasi food art sang ibu berikutnya. Kadang mereka minta dibuatkan untuk sarapan ataupun bekal ke sekolah. Bagi Anne, permintaan itu sekaligus menjadi sarana untuk mengenalkan anak-anaknya dengan tradisi dan budaya Indonesia. Karena itu, kerap dia berkreasi dengan menu-menu makanan asli negeri asalnya. Misalnya nasi kuning dan nasi goreng. Kebetulan, meski tidak tinggal di pusat kota, dia tetap mudah menemukan bumbu-bumbu khas Indonesia. Bahkan, di tempat tinggalnya di kawasan Tuen Mun, Hongkong, ada swalayan waralaba yang juga sudah menjamur di tanah air. Kini rencana terdekatnya adalah membukukan karya-karyanya dalam bentuk fisik. "Ada publisher yang menawari, tapi belum cocok dengan konsepnya. Kepikiran bikin e-book, tapi saya tetap sreg kalau ada kertasnya," ucapnya. (*/c11/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: