RS Penuh di Purbalingga, Gedung Korpri Jadi Ruang Isolasi Darurat
ISOLASI DARURAT: Gedung Korpri yang beralihfungsi untuk ruang isolasi darurat pasien covid karena semua RS di Purbalingga penuh. CAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kesehatan Purbalingga bergerak cepat menyiapkan lokasi perawatan/isolasi mandiri bagi pasien terpapar Covid-19. Pasalnya semua ruang pelayanan pasien Covid-19 di Rumah Sakit (RS) di Kabupaten Purbalingga penuh. Pada Rabu (18/11), dipersiapkan gedung Korpri di Jalan Mayjend Sungkono, Kalimanah sebagai alternatif pertama. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, drg Hanung Wikantono MPPM mengatakan, gedung ini perlu dipersiapkan mengingat kapasitas Rumah Sakit dan tempat kesehatan lainnya sudah hampir tidak mencukupi lagi menampung perawatan pasien positif Covid-19. https://radarbanyumas.co.id/purbalingga-zona-merah-simulasi-ptm-sma-ditunda/ “Mereka yang positif terus dilakukan tracing sehingga penambahan positif akhir-akhir ini cukup signifikan sehingga diperlukan back up ruang isolasi. Sebelumnya, kami sudah menambah dengan Puskesmas II Kemangkon di Gambarsari tapi akhirnya juga penuh. Gedung Korpri yang sejak dulu direncanakan, sedang disiapkan,” tuturnya, kemarin saat pengecekan dengan Pjs Bupati Purbalingga, Sarwa Pramana. Hanung menegaskan, jajarannya sampai saat ini terus gencar melakukan 3T (Testing, Tracing, Treatment). Salah satunya dengan gencar melakukan test Swab dengan jumlah memenuhi standar WHO yakni 943 test per minggu. Sehingga kasus akan semakin terungkap dan sesegera mungkin ditangani agar tidak meluas. “Karena 3T inilah, peningkatan pasien semakin signifikan. Namun langkah ini penting agar perkembangan rantai Covid-19 segera bisa diminimalkan,” tambahnya. Lebih rinci dijelaskan, gedung Korpri ini terdiri dari 2 bangunan. Hanung memperkirakan keseluruhan gedung ini dapat memuat sebanyak kurang lebih 40 pasien. Saat ini sudah dipersiapkan kamar mandi/toilet darurat selanjutnya akan disediakan tempat tidur dan perlengkapan lainnya. “Nanti kami juga akan membagi tingkat keparahan pasien. Untuk pasien yang tingkat keparahannya sedang dan berat akan diprioritaskan untuk tetap dirawat di Rumah Sakit,” katanya. Dirinya sangat berharap tingkat kesembuhan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Purbalingga semakin meningkat, sehingga kapasitas pasien akan bersirkulasi. Dengan banyak yang sembuh/pulang akan mampu menampung kembali yang datang, sehingga tidak lagi membutuhkan ruang isolasi tambahan.“Kita antisipasi jangan sampai masyarakat yang terkena virus ini tidak terlayani baik isolasi mandiri, maupun isolasi di rumah sakit,” tegasanya. Dikatakannya, Kabupaten Purbalingga masih masuk ke dalam zona oranye, meski saat ini kasus positif Covid-19 baru mengalami lonjakan. "Hingga per 18 November ini (kemarin, red), Purbalingga masih masuk zona oranye penyebaran Covid-19. Data tersebut, merupakan data terbaru dari (Pemerintah Provinsi) Jawa Tengah," katanya. Namun, untuk selanjutnya pihaknya masih belum bisa menjelaskan apakah masih masuk zona oranye atau sudah berubah. Bahkan, menurut Hanung jika merujuk data dari Pemerintah Pusat, Kabupaten Purbalingga justru masuk zona kuning. "Namun, kami menggunakan data terbaru dari (Pemerintah Provinsi) Jawa Tengah. Jadi Kabupaten Purbalingga masih zona oranye," lanjutnya. (amr/tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: