Wayang Suket Purbalingga Jadi Warisan Budaya Nasional, Masih Sering Dimainkan di Desa Langgar Kecamatan Kejobo
WARISAN BUDAYA: Wayang suket yang sudah puluhan tahun masih regenerasi. CAHYO/RADARMAS TIM Ahli Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Tingkat Nasional menetapkan Wayang Suket Purbalingga sebagai WBTB Tingat Nasional Tahun 2020 secara virtual, baru- baru ini. Pengajuannya dilakukan satu tahun sebelumnya yakni tahun 2019. Wayang ini berbahan dasar suket (rumput, red) Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga Rien Anggraeni menjelaskan, syarat yang harus dipenuhi yakni minimal berusia 50 tahun, lalu sudah mengalami regenerasi minimal dua generasi dan terakhir menjadi ciri khas Purbalingga. "Setelah melalui penilaian di tingkat nasional sekitar dua bulan lalu, Wayang Suket Purbalingga berhasil lolos," tuturnya, Minggu (11/10). https://radarbanyumas.co.id/mengenal-ari-wibowo-warga-sokaraja-perajin-rumah-kertas-leluhur-mengaku-pernah-mimpi-didatangi-arwah/ https://radarbanyumas.co.id/anak-anak-desa-karanglo-cilongok-isi-waktu-luang-dengan-membuat-wayang-klaras/ Rencananya, pada tahun 2021, Pemkab Purbalingga akan kembali mengajukan nopia dan soto kriyik sebagai WBTB yang akan dilengkapi naskah dan ketentuannya. Selain itu, ada pula Seni Krumpyung yang juga akan diajukan sebagai WBTB di tahun mendatang. "Saat ini seni krumpyung ini masih ada dan dimainkan di Desa Langgar Kecamatan Kejobong, kemudian Desa Tajug dan Desa Rajawana Kecamatan Karangmoncol. Kami pernah ajukan Nopia dan Soto Kriyik bersamaan dengan Wayang Suket," tambahnya. Lebih lanjut dikatakan, jika wayang suket sampai punah atau hilang maka Surat Keputusan (SK) ditetapkannya Wayang Suket sebagai WBTB akan dicabut oleh pemerintah. Ia berpesan khususnya bagi generasi penerus Badriyanto atau pewaris tunggal wayang suket dari Mbah Gepuk agar dapat mengembangkan wayang suket. "Salah satu caranya dengan cara mendirikan sanggar belajar wayang suket di desanya, Desa Wlahar terutama untuk masyarakat sekitar agar semakin banyak orang yang bisa membuat wayang suket," rincinya. Terpisah, Badriyanto selaku pengrajin wayang suket Purbalingga merasa senang karena wayang suket Purbalingga bisa menjadi WBTB Tingkat Nasional Tahun 2020. Ini juga menjadi tugas bagi dirinya agar bisa melahirkan pengrajin-pengrajin wayang suket di desanya maupun di Purbalingga agar wayang suket tidak punah. "Saya berencana untuk membuat sanggar belajar khusus wayang suket agar teknik pembuatannya tidak hanya berhenti sampai di saya saja," tutur Badriyanto. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: