Penyandang Difabel di Purbalingga Produksi Face Shield

Penyandang Difabel di Purbalingga Produksi Face Shield

GARAP : Penyandang difabel sedang membuat Face Shield PURBALINGGA - Penerapan kelaziman baru atau new normal yang bakal segera diberlakukan di Kabupaten Purbalingga menjadi berkah tersendiri bagi penyandang difabel. Mereka mulai membuat face shield atau pelindung wajah yang banyak digunakan oleh instansi, baik swasta maupun pemerintah. “Kami sudah memproduksi ratusan face shield yang dipesan para pelaku UMKM, khususnya kuliner dan dinas-dinas di lingkungan Pemkab Purbalingga,” ujar Taufik Sudarmono, koordinator difabel yang memproduksi faceshield di Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet. Menurutnya, dalam sehari, mereka bisa memproduksi sampai 120 pelindung wajah. Bentuk dan tulisanya juga bisa dicustom sesuai dengan keinginan pemesan. “Misalnya, tulisannya bisa pesan-pesan untuk lawan corona atau nama instansi masing-masing,” katanya. Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi pun mendukung penuh kreasi yang dibuat penyandang difabel tersebut. “Jelang penerapan new normal seluruh instansi pemerintah harus menyediakan perlengkapan, salah satunya face shield. Saya instruksikan untuk beli ke para difabel,” ujar Bupati Tiwi. Baca Juga: Sembuh, 23 Pasien Covid-19 di Banjarnegara Diperbolehkan Pulang Penyelaman Hingga 17 Meter, Pencarian Korban Tenggelam di Nusakambangan Diperluas Bupati Tiwi menyatakan seluruh pihak harus ikut serta dan bergerak bersama untuk melawan pandemi corona. Termasuk, kebijakan new normal yang akan diterapkan untuk memulihkan sendi-sendi kehidupan, salah satunya perekonomian. Instruksi itu pun langsung disambut oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Purbalingga. Kepala Dinkop UKM Budi Susetyono menyatakan instansinya sudah memesan untuk kebutuhan penerapan new normal di instansinya. Selain itu, para pelaku UMKM, khususnya kuliner pun disosialisasikan untuk mengadakan perlengkapan tersebut pada operasional warung / cafe atau kedainya. "Saat ini kami sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada para pelaku UMKM Purbalingga khususnya kuliner. Alhamdulillah para pelaku UMKM sadar dan akhirnya mandiri membeli perlengkapan seperti faceshield,” ujar Budi. Para pelaku UMKM kuliner pun menyambut baik kebijakan tersebut. Setia Wijiastuti, pemilik Kedai Pojok menjadi salah satu yang memesan face shield buatan penyandang difabel tersebut. “Kami menerapkan protokol kesehatan untuk operasional usaha, selain sudah ada hand sanitizer, karyawan kami juga akan menggunakan face shield,” tuturnya. (nif)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: