Penumpang Trans Jateng Harus Bayar Dulu Sebelum Naik
OPERASIONAL : Bus Trans Jateng saat berhenti di shelter yang ada di kota. DOK RADARMAS PURBALINGGA - Sejak sepekan terakhir, para pengguna jasa angkutan umum Bus Trans Jateng wajib memberikan ongkos saat naik bus di halte atau shelter bus yang ditunjuk. Mereka memberikan uang sesuai tarif yang berlaku saat di shelter kepada pramujasa/petugas bus trans Jateng. Ketua Organda Kabupaten Purbalingga Karyono mengatakan, saat ini tidak semua shelter ada pramujasa. Namun ada beberapa yang dikosongkan dan akan ada tulisan, shelter tidak dipakai. Terutama di shelter yang wilayahnya terjangkit Covid-19. “Jadi penumpang bayar saat akan naik ke pramujasa. Namun ada beberapa shelter yang kami kosongkan. Jadi tidak ada salah paham, saat penumpang akan menggunaka shelter justru tidak dilayani. Padahal semua upaya menangkal penyebaran virus corona,” katanya, Senin (30/3). Karyono juga mengatakan, di dalam bus, penumpang diberi jarak aman atau diterapkan physical distancing. Pihaknya berupaya keras agar semua penumpang tetap aman dan nyaman di dalam bus. “Di dalam bus saat jalan hanya ada penumpang yang diberi jarak dan satu sopir. Semua pramujasa standby di shelter yang ditunjuk,” tambahnya, Saat ini ada 14 armada Bus Trans Jateng yang beroperasi. Jumlah itu dinilai masih mencukupi untuk melayani semua langganan atau penumpang regular setiap hari. Hanya saja, pihak pengelola saat ini menerapkan pengurangan jam operasional. “Biasanya operasional terakhir jam 19.30, kini jam 18.30. Bus juga setiap satu trayek dibersihkan dan disemprot desinfektan. Jadi semua aman,” ungkapnya. Penerapan seperti itu dilakukan sampai dinilai semua wilayah normal kembali dari wabah virus corona. Meski dampaknya luas, namun pihaknya berupaya tetap melakukan pelayanan maksimal di semua titik. Termasuk di terminal bus, semua penumpang diperiksa kembali. (amr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: