Agar Abyra Bisa Menemukan Kata-Kata

Agar Abyra Bisa Menemukan Kata-Kata

BOKS...97253Di Sampit, Gerhana Matahari Total Jadi Ajang Mengetuk Kepedulian Antusiasme warga menyambut gerhana matahari total di Sampit akan dimanfaatkan untuk menggalang dana buat Abyra Syakira. Sejak lahir, bocah 3,5 tahun itu tak bisa mendengar. USAY NOR RAHMAT, Sampit PAGI ketika Sampit akan gelap gulita untuk beberapa menit, hati banyak orang yang meriung di tepi Sungai Mentaya bakal diketuk dan doa-doa dipanjatkan. Untuk seorang bocah yang bahkan di usianya yang sudah 3,5 tahun tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun. "Kami akan berbuat sesuatu untuk Abyra. Semoga secepatnya dia bisa sembuh," kata Zainuri. Zainuri adalah penggagas aksi penggalangan dana buat Abyra Syakira yang akan dihelat di ruang publik yang menjadi ikon Sampit itu besok (9/3). Di tempat dengan ikan jelawat sebagai penanda itulah, pengamatan terhadap gerhana matahari total di ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, tersebut, akan berpusat. Sampit adalah satu di antara sebelas kota saja di tanah air yang beruntung dilintasi fenomena alam langka tersebut. Karena itu, ratusan, bahkan mungkin ribuan, orang diperkirakan berkumpul di ikon kota di tepian Sungai Mentaya tersebut. Momen itulah yang akan dimanfaatkan Zainuri dan rekan-rekannya dari Beramian Online Orang Sampit dan Sekitarnya (Boos). Mereka akan mengetuk hati sebanyak mungkin orang agar sudi membantu Abyra. "Hasil penggalangan dana itu semoga bisa membantu membayar tunggakan BPJS. Sekaligus untuk nanti bekal akomodasi dan transportasi selama operasi Abyra," jelas Tedi Kustandi, penggagas aksi lainnya, kepada Radar Sampit (Jawa Pos Group). Hasil tes medis memperlihatkan bahwa putri pasangan M. Arnold Yus dan Siti Farida itu mengalami kerusakan saraf pendengaran bawaan sejak lahir. Itulah yang membuatnya belum bisa bicara sampai sekarang. Sebab, belum ada sepatah kata pun yang terserap dalam memorinya. Padahal, dokter sudah memastikan gendang telinga dan otak Abyra tidak bermasalah. Selama ini, dia juga bisa beraktivitas seperti bocah seusianya. Lincah dan ceria. "Hanya, kalau mau ngomong, dia tidak bisa. Soalnya, dia nggak tahu harus ngomong apa," kata Siti Farida, sang ibu. Kondisi itu membuat anak kedua di antara tiga bersaudara tersebut harus dioperasi. Tujuannya, menanamkan alat bantu pendengaran di kepalanya. Operasinya pun hanya bisa dilakukan di rumah sakit Surabaya atau Jakarta. Sebab, peralatan medis di dua kota itu mendukung. Tentu saja biayanya tidak murah. Sangat tidak murah. Harga alat yang harus ditanam untuk membantu pendengaran itu saja Rp 20-an juta. Belum lagi biaya operasi dan transportasinya. Tumpukan nominal yang sangat sulit untuk bisa ditebus ayah Abyra. Sehari-hari M. Arnold Yus menggantungkan hidup pada nafkah sebagai tukang parkir di salah satu pusat perbelanjaan di Sampit. Penghasilannya per hari hanya sekitar Rp 50 ribu. Untuk hidup sehari-hari, mungkin uang itu cukup. Atau persisnya dicukup-cukupkan. Tapi, tidak untuk mengobati Abyra. Bahkan, premi BPJS keluarga itu pun sudah empat bulan tertunggak. Memang sejauh ini sudah ada tangan-tangan dermawan yang membantu. Namun, masih belum cukup. Apalagi untuk membawa Abyra berobat ke Surabaya atau Jakarta. "Itu yang berusaha kami carikan tambahannya dalam aksi sosial pas gerhana nanti," kata Zainuri. Gerhana matahari total di Sampit akan terjadi pada pukul 07.27 WIB besok. Sedangkan di Palangka Raya, ibu kota Kalimantan Tengah, pada pukul 07.28 WIB. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim) sudah menyiapkan berbagai acara untuk menyambut momen yang akan membuat Sampit gelap selama beberapa menit tersebut. Mulai lomba foto, pergelaran tari, sampai festival jajanan tradisional. Juga, semuanya akan berpendar di ikon kota di tepi Sungai Mentaya itu. "Pada hari H-nya nanti, jalan menuju kompleks ikon kota akan ditutup. Minimal, atmosfer momentum gerhana matahari total itu kita dapatkan," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Kotim Multazam Sabtu lalu (5/3). Tak lupa juga, Pemkab Kotim akan menggelar salat sunah Kusuf atau salat gerhana matahari. "Imbauan kami kepada yang beragama Islam untuk salat sunah Kusuf saat gerhana matahari total. Supaya kita diselamatkan serta daerah dan negara kita dijagakan," kata Kepala Kemenag Kotim Samsudin. Pagi ketika kegembiraan dan kekhidmatan berpadu menyambut fenomena langka itu, Zainuri, Tedi, dan rekan-rekan di Boos berharap bisa mengetuk sebanyak mungkin hati. Memohon orang sudi menyisihkan sebagian rezeki. Atau setidaknya merapalkan doa. Untuk Abyra. Agar setelah gerhana itu berlalu, Abyra tak cuma bisa berlari, menari, dan tertawa. Tapi juga bisa memanggil, "Ayah, Ibu." Atau bertakzim kepada siapa saja yang telah mengulurkan tangan untuknya," Terima kasih." (*/JPG/c11/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: