Proyek Jalan Karangaren-Purwodadi Lambat, Bupati Ancam Putus Kontrak Rekanan

Proyek Jalan Karangaren-Purwodadi Lambat, Bupati Ancam Putus Kontrak Rekanan

AMARULLOH NUR CAHYO/RADARMAS MARAH : Bupati sempat marah saat berdialog dengan pelaksana proyek Jalan Karangaren- Purwodadi, Kutasari Kamis (24/10). PURBALINGGA - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM dibuat marah dengan adanya pekerjaan proyek yang dinilai lambat. Sudah sampai akhir Oktober ada yang progressnya belum sampai 30 persen. Bahkan dirinya menegaskan, bagi yang lambat dan tidak bisa mempercepat pekerjaan maka terancam putus kontrak. Hal itu dikatakan bupati saat mengecek ke beberapa lokasi proyek di Purbalingga dan sekitarnya, Kamis (24/10) sore. Dirinya dan rombongan dibuat kaget dengan adanya proyek pemeliharaan berkala ruas jalan Karangaren- Purwodadi Kecamatan Kutasari. Pekerjaan dengan pagu Rp 3,7 miliar dan terlelang kisaran Rp 2,5 miliar itu awal Desember harus sudah rampung. “Kini baru 25 persen dan pekerjaannya juga terlalu santai. Masa jam 4 sore sudah pulang. Kalau perlu harus dikebut dengan lembur,” tegas Tiwi. Pihaknya sudah mewanti setiap waktu dilembur sampai malam. Selain itu setiap minggu bupati akan turun langsung mengecek progress pekerjaan. “Ini saya menurut keterangan pekerja proyeknya, progress sudah minus 4. Artinya ini menjadi perhatian kita dalam penyelesainnya,” tambahnya. Bupati menyimpulkan, rata- rata proyek yang cenderung lambat karena SDMnya. Selain itu pekerja dan kesiapan rekanan dalam menyiapkan akomodasi, keuangan dan lainnya. Apalagi jika sudah mendapatkan pemenang lelang palng mundur, kalau tidak semangat, jelas akan putus kontrak dan didenda. “Kami sebelumnya juga sudah menegaskan untuk beberapa proyek besar lainnya agar dipantau ketat. Jika tak mau ikut aturan, diperngatkan atau dipanggil,” katanya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU PR) Purbalingga, Ir Sigit Subroto MT mengatakan, selain jalan Karangaren- Purwodadi, proyek yang dipantau dan didorong terus antara lain, pekerjaan peningkatan Jalan S Parman, Jalan Bojong- Panican, Jalan Tidu- Bandara JBS, Gedung baru DPRD dan gedung Islamic Center. “Jangan sampai hanya karena alasan faktor alam yaitu hujan menjadi pertimbangan alasan utama rekanan. Makanya terus kami dorong pekerjaannya,” tegas Sigit. Masing- masing pagu anggaran proyek- proyek yang dipantau ketat yaitu, Jalan S Parman Rp 4,2 Miliar, Jalan Bojong- Panican Rp 2,4 Miliar, Jalan Tidu- Bandara JBS Rp 9,1 Miliar, Gedung baru DPRD Rp 8 Miliar dan gedung Islamic Center Rp 9 miliar. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: