Pengoperasian Bus Sekolah di Purbalingga Kembali Dikaji

Pengoperasian Bus Sekolah di Purbalingga Kembali Dikaji

DOK. RADARMAS UJI COBA: Bus sekolah yang sempat diuji coba awal tahun 2019 lalu, kini masih menunggu operasional kembali. PURBALINGGA - Bus sekolah milik Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Purbalingga yang sempat diuji coba kurang lebih tiga hari pada awal tahun 2019 lalu, kini belum kembali beroperasi. Dinas mengaku masih menunggu beresnya dokumen administrasi dari Kemenhub. Ketika dokumen kendaraan sudah beres, masih harus melalui kajian kembali agar penggunaan bus tepat sasaran. “Kami membutuhkan kajian mendalam soal pengoperasian kembali. Apakah akan digunakan seperti layaknya angkutan umum membawa anak sekolah atau metode lain, kami harus dapatkan telaah dan dilaporkan kepada bupati,” tegas Kepala Dinhub Purbalingga, Yani Sutrisno Udi Nugroho. Yani menegaskan, peruntukan bus itu untuk dunia pendidikan. Artinya kegiatan yang bisa dilakukan dengan bus sekolah jelas terkait dengan anak sekolah, pendidikan dan wisata pendidikan. Misalnya akan digunakan sebagai fasilitas kunjungan siswa, juga harus tetap dikaji kembali dengan baik. “Jangan sampai telaah/kajian salah dan akhirnya peruntukkan bus itu tidak tepat sasaran. Karena bantuan itu sejatinya untuk memfasilitasi angkutan anak sekolah,” tambahnya. Bus berkapasitas sekitar 36 penumpang itu pernah diuji coba sembari membenahi lokasi atau titik kumpul dan turun. Uji coba juga dilakukan untuk menghitung waktu operasional agar semua tepat waktu. Pihaknya berharap, sembari menunggu dokumen lengkap, maka kajian tetap berjalan. Harapannya tahun ini ada gambaran dan penerapan kembali fungsi bus sekolah sebagai penunjang atau fasilitas anak sekolah. “Saya masih belum bisa memastikan kapan waktunya. Namun yang jelas segera menyesuaikan dan bus bisa segera dimanfaatkan dengan optimal,” tambahnya. Seperti diketahui, saat ini di Kabupaten Purbalingga banyak moda angkutan jalan yang menjadi pilihan. Mulai dari angkutan kota, bus Trans Jateng (BRT), bus AKDP, angkudes, dan semakin maraknya ojek online. (amr/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: