Tahun Ini, Purbalingga Tambah 758 LPJU Baru

Tahun Ini, Purbalingga Tambah 758 LPJU Baru

TAMBAH : Jumlah LPJU di Purbalingga bakal terus bertambah. Tahun ini ada penambahan 758 unit LPJU. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) di Kabupaten Purbalingga makin bertambah. Saat ini ada 758 LPJU baru yang sudah terpasang 331 unit. Yakni 292 unit di 25 desa dan 39 unit di Dukuh Krete, Desa Siwarak Kecamatan Karangreja. Sementara sisanya sebanyak 27 unit di proyek Panican-Tidu. Serta 400 unit di 20 ruas jalan kabupaten yang masih proses lelang. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Purbalingga Yani Sutrisno UN mengatakan, sumber anggaran LPJU yang sudah terpasang dari APBD. Sementara lainnya ada yang dari Bantuan Keuangan (Bankeu). “ Untuk 400 unit LPJU di 20 ruas jalan kabupaten masih proses lelang,” katanya, Selasa (16/7). Yani menambahkan, pemasangan LPJU tahun ini juga menyasar wilayah pinggiran dan antar kecamatan. Namun untuk perkotaan tetap dicukupi. Jika semua terealisasi, jumlah LJPU se Kabupaten Purbalingga sebanyak 7.309 unit. “Untuk Dukuh Krete karena sebagai jalur perbatasan dan lintas pariwisata. Sedangkan untuk Panican-Tidu (Kemangkon), sebagai dukungan beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman (BJBS),” tambahnya. Lebih lanjut dikatakan, jumlah LPJU untuk tahun ini diluar LPJU solar cell yang dipasang tahun lalu dari anggaran Bantuan Gubernur (Bangub). Tak hanya itu, masih ada ruas jalan propinsi yang menjadi tanggungjawab dinas kabupaten. "Sebenarnya saat ini di jalur bandara yakni di Jembatan Linggamas sudah ada LPJU. Namun masih ada beberapa titik yang membutuhkan pemasangan. Karena dinilai masih gelap, padahal termasuk jalur vital," ujarnya. Yani mengakui, kadang masih ada kerusakan pada LPJU di beberapa titik. Namun, setiap hari petugas Dinhub melakukan patroli. Rata-rata dalam satu bulan ada puluhan LPJU yang rusak. "Kerusakan LPJU bisa karena korsleting. Tapi kami berusaha segera melakukan perbaikan. Jangan sampai ada LPJU rusak terbengkalai sampai berhari-hari tidak teratasi," tegasnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: