65 Desa Rawan Krisis Air

65 Desa Rawan Krisis Air

AIR BERSIH : BPBD Purbalingga melakukan droping air bersih di wilayah yang membutuhkan. DOK RADARMAS PURBALINGGA - Kemarau panjang bakal terjadi selama 115 hari. Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, kemarau mulai terjadi pada Agustus mendatang. Dampak dari kemarau panjang akan terjadi krisis air bersih, lahan pertanian, dan kesehatan lingkungan. Untuk itu, Pemkab Purbalingga fokus menangani wilayah krisis air bersih saat kemarau sesuai permintaan. Asisten 1 Sekda Purbalingga R Imam Wahyudi mengatakan, pihaknya fokus pada wilayah yang benar-benar krisis air bersih. Karena untuk sektor pertanian masih bisa tertolong dengan adanya bendungan dan irigasi. “Berdasarkan pengalaman pada 2018 lalu, permintaan air bersih di wilayah yang mengalami krisis bisa menjadi bahan masukan di tahun ini. Bisa jadi akan lebih banyak permintaan, jika memang terjadi kemarau panjang,” katanya, Selasa (16/7). Dikatakan, pada kemarau tahun 2018, pemkab menghabiskan 3.018 tangki air bersih untuk droping ke wilayah krisis. Saat ini kurang dari satu bulan, permintaan sudah melebihi 100 tangki air bersih. Di Kabupaten Purbalingga, sebanyak 65 desa di 12 kecamatan berpotensi rawan krisis air. Wilayah tersebut menjadi langganan droping air bersih setiap musim kemarau. “Dari 12 kecamatan ada 98.509 jiwa (29.015 KK) yang pada 2018 membutuhkan air bersih. Tahun ini mungkin sama seperti tahun lalu. Untuk itu, harus ada upaya mengatasi hal itu,” jelasnya. Sementara itu Plt Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga Heni Rusianti berharap, dengan adanya droping air bersih oleh Pemkab Purbalingga dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh masyarakat. Dia juga mengimbau kepada pihak terkait untuk cepat dan tanggap melihat situasi warga. “Kami optimis pendistribusian air bersih tepat sasaran dan tepat waktu. Bagi Kepala Desa yang melaporkan ke BPBD terkait kebutuhan air bersih, kami minta mengumpulkan masyarakat yang membutuhkan pada satu titik. Sehingga semua bisa mendapatkan air bersih," terangnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: