Pengelolaan Pihak Ketiga Dinilai Tidak Optimal, Pemdes Diminta Kelola Pasar Kutabawa
RAMAI : Para pedagang Pasar Kutabawa tengah beraktivitas. Pasar Kutabawa seharusnya beroperasi 24 jam, namun karena minimnya penerangan sehingga aktivitas hanya sampai pukul 18.00. PURBALINGGA - Pengelolaan Pasar Kutabawa yang dilakukan pihak ketiga dinilai tidak optimal. Sehingga pedagang Pasar Kutabawa meminta Pemerintah Desa (Pemdes) Kutabawa untuk mengambil alih. Saat ini Pasar Kutabawa dikelola Paguyuban Pasar Kutabawa. Kepala Desa Kutabawa, Budiyono mengungkapkan, banyak fasilitas di Pasar Kutabawa. Seperti tidak adanya musala serta minimnya penerangan. Kondisi ini dikeluhkan pedagang. “Tidak ada lampu satupun. Begitu juga lampu kamar mandi. Pedagang merasa kurang nyaman, sehingga minta pengelolaan diambil alih pemdes,” kata Budiyono. Dikatakan, Pasar Kutabawa seharusnya beroperasi 24 jam. Namun karena penerangan yang tidak memadai, jam operasi pasar hanya mulai pukul 05.00 hingga pukul 23.00. "Kadang pedagang juga hanya sampai pukul 18.00, karena pasar sudah gelap,” ujarnya. Menurut Budiyono, pihaknya sudah musyawarah dengan beberapa pedagang Pasar Kutabawa. Mayoritas pedagang keberatan dengan pengelolaan pasar oleh pihak ketiga. "Pemerintah Desa akan menyampaikan hasil musyawarah ke pemkab melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) untuk dicarikan solusi. Kemarin juga sempat mau ke bupati untuk musyawarah bareng-bareng, tapi saya cegah. Biar diselesaikan dulu sesuai prosedur. Targetnya minggu ini persoalan pasar bisa selesai,” terang Budiyono. Yusuf, salah satu pedagang Pasar Kutabawa mengatakan, ingin Pasar Kutabawa dikelola Pemerintah Desa agar pengelolaannya jelas. Seperti fasilitas dan kekurangan yang ada di pasar dapat disampaikan dan ditangani dengan baik. "Kalau pihak desa yang menangani lebih enak. Pedagang mau usul juga enak,” kata Yusuf. Dia berharap, bila dikelola oleh Pemerintah Desa ataupun langsung dari pemkab, fasilitas diperbaiki. Selain itu ada kejelasan retribusi baik parkir maupun retribusi lainnya, sehingga tidak membebani pedagang. “Kami juga berharap keamanan dan kenyamanan,” ujarnya. (nif/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: