Hingga Maret, 269 Kasus DBD, 2 MD
Grafis PURBALINGGA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Purbalingga terus mengalami peningkatan. Hingga Maret, terjadi 269 kasus. Yakni 264 kasus merupakan DBD dan lima kasus DSS (Dengue Shock Syndrome). Kasus DBD terbanyak terjadi pada Februari dengan 149 kasus. Pada Januari ada 93 kasus. Sementara hingga 9 Maret tercatat 27 kasus. “DBD masih menyebar luas karena tengah musim hujan. Pada wilayah tertentu sudah menjadi wilayah endemik. Seperti Kutasari, Kalimanah, Purbalingga, Bobotsari, Padamara,” tutur Kasi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Aji Sumbodo, Kamis (14/3). Dikatakan, dari 269 kasus DBD, korban meninggal mencapai dua orang. “Tambah satu lagi meninggal di Bobotsari, tapi ini belum pasti karena DB atau bukan karena meninggalnya di RS Margono. Dari indikasinya memang DB. Namun sampai saat ini saya belum mendapatkan surat keterangan yang menginformasikan hal tersebut. Harusnya jika memang benar DB, ada surat yang menjelaskan karena meninggal karena DB,” papar Aji. Merebaknya wabah DB pada awal tahun ini menjadi perhatian khusus Dinkes, melalui upaya fogging dan sosialisasi yang dilakukan di sejumlah wilayah yang terkena wabah. Anggaran untuk kegiatan fogging tahun ini sebesar Rp 64.400.000 yang berasal dari APBD sudah terserap habis “Sebanyak 28 circle atau 14 focus dari anggaran sekitar Rp 64.400.000 sudah terpakai semua. Terakhir fogging di Meri, menggunakan anggaran Puskesmas,” ujarnya. Untuk itu, kata Aji, pihaknya mengusulkan beberapa upaya ke pemerintah kabupaten untuk menanggulangi hal ini. “Kita mengusulkan nota dinas ke Plt Bupati. Sebab kalau harus menunggu APBD Perubahan lama, bisa sampai September. Sementara kasus DB harus segera ditangani,” katanya. Upaya kedua yakni meminta kepada Plt Bupati untuk membuat surat edaran bupati yang ditujukan ke semua instansi, untuk menggiatkan lagi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). “Semua instansi baik OPD, BUMD, SKPD dan lainnya diminta lebih menggiatkan kegiatan PSN. Camat juga kita imbau untuk melakukan koordinasi dengan desa-desa terkait kegiatan PSN di lingkungan setempat,” kata Aji. (nif/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: