UAS SD Gunakan Soal Berbasis Analisis
Ratusan guru mengikuti penyusunan soal untuk UAS SD. HANIF PANDU SETIAWAN/RADARMAS PURBALINGGA - Ratusan guru dari berbagai kecamatan mengikuti penyusunan soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) yang dilaksanakan pada 8-11 Oktober, di Aula Gedung PGRI Kabupaten Purbalingga. "Soal dulu lebih mengedepankan pada kemampuan di taraf pemahaman. Kalau sudah di high order thinking skill, tarafnya sudah lebih tinggi di analasis, penerapan, bahkan kreasi," ujar Ketua Panitia Penyusunan Soal Sasno mengatakan, penyusunan soal melibatkan 104 guru dari berbagai kecamatan di Purbalingga. Dalam kurikulum 2013, soal harus mengandung minimal pendidikan karakter, literasi, dan HOTS, yang membutuhkan proses berpikir analitis. Dia mengatakan, dari soal yang disusun, 7 dari 10 soal diharapkan sudah HOTS. Untuk itu, penyusun soal terlebih dahulu mengikuti workshop selama dua hari. Ternyata ada tingkat tantangan tersendiri dalam menyusun soal. Menurut Kendro, guru asal SDN 1 Makam, Kecamatan Rembang, kendala ada saat mengubah soal ke bentuk HOTS karena tidak semua kompetensi dapat diubah ke dalam bentuk HOTS. "Tergantung pembelajarannya di kelas. Hal seperti ini memang termasuk merupakan hal yang baru, tiga tahun ini," ujarnya. Penerapan kurikulum 2013 ini tidak serentak dan masih ada beberapa sekolah yang menggunakan kurikulum lama 2006. Di tiap kecamatan hanya sekolah inti yang menerapkan K13. Sementara sekolah imbas masih bertahap, ada yang baru satu tahun, dua tahun. Oleh karena itu masih banyak yang menggunakan KTSP. (nif/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: