Terminal Bayangan "Dilegalkan"

Terminal Bayangan

MANGKAL : Angkutan kota maupun angkudes di Bobotsari memilih mangkal di Jalan Brigjen Suwondo, karena Terminal Bus Bobotsari tidak menyediakan tempat khusus. AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Sampai saat ini keberadaan terminal bayangan angkutan pedesaan (angkudes) dan angkutan kota di Bobotsari, masih leluasa beroperasi. Meskipun sesuai aturan tidak diperbolehkan, untuk sementara Dinas Perhubungan memberikan kelonggaran. Angkudes maupun angkutan kota bisa tetap ngetem di Jalan Brigjen Suwondo Bobotsari. Namun dengan syarat, harus parkir rapi. Kepala Dinhub R Imam Wahyudi SH MSi mengatakan, pemberian kelonggaran dilakukan karena terminal bus Bobotsari belum memiliki tempat khusus angkudes. “Terminal Bus Tipe A Bobotsari sudah menjadi milik pemerintah pusat, jadi kita tidak bisa mengaturnya. Termasuk mengharapkan retribusi angkudes maupun angkutan kota,” katanya, Selasa (24/7). Kemarin, dinas melakukan penertiban di ruas Jalan Brigjen Suwondo karena terlihat semrawut. Sebab, dijadikan tempat mangkal angkudes dan lokasi parkir. Untuk itu, dinas melakukan pembinaan kepada awak angkudes. “Bila setelah diberi pembinaan masih melanggar, maka bisa ditertibkan kembali dengan lebih tegas. Kami berharap awak angkutan memahami dan menyadari kondisi ini,” tambahnya. Imam mengakui, semrawutnya ruas jalan di Bobotsari harus bisa segera diselesaikan. Dia mengaku secara insidental akan melakukan pengawasan. Termasuk meminta pemilik angkutan tidak melupakan uji berkala dan ketertiban kendaraan laik jalan. “Kalau sudah ada terminal yang baru, maka bisa saja dipindah. Namun ada opsi lain, yaitu membuat regulasi untuk tempat mangkal angkudes. Selain akan ada pendapatan masuk ke PAD, juga akan lebih tertib dan tertata,” katanya. Salah satu sopir angkudes, Jumadi mengaku, sudah belasan tahun mangkal di Jalan Brigjen Suwondo. Menurutnya, keramaian ada di Jalan Brigjen Suwondo. Kecuali jika ada jalan tembus ke arah jalan utama depan Pasar Bobotsari, maka angkudes bakal pindah tempat mangkal. “Selama ini pertokoan dan pasar ada di dekat jalan yang sekarang kami mangkal. Jika dipindah, maka potensi mendapatkan penumpang akan susah. Namun kami siap jika nantinya terminal yang baru rampung, harus pindah ke terminal,” ungkapnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: