RTH Diklaim Sudah Ideal

RTH Diklaim Sudah Ideal

RUANG TERBUKA HIJAU : Hutan Kota Gemuruh, salah satu RTH di Purbalingga. RTH dinilai sudah ideal karena sudah mencapai 42,56 persen.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Ruang terbuka hijau (RTH) di kota Purbalingga tahun ini diklaim sudah mencapai 42,56 persen. Persentase tersebut lebih besar dari ketentuan persentase dalam Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Nomor 5 Tahun 2010, yaitu minimal 30 persen dari total luasan wilayah kota. Luas kecamatan kota Purbalingga mencapai 1.473 hektare. “Sesuai Perda RTRW minimal ada 30 persen RTH. Itupun tidak dilihat dari jumlah taman, hutan kota saja. Melainkan ada beberapa kriteria lain. Namun minimal taman dan hutan kota semakin banyak, semakin baik. Kami berkomitmen terus membenahi taman dan hutan kota yang ada secara kontinu,” tutur Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir Sigit Subroto MT, Senin (23/7). Selain taman dan hutan kota, pendukung RTH yakni lapangan, makam, jalur hijau dan sempadan sungai. Persentase sempadan sungai mendominasi dengan jumlah 20,27 persen. Menurutnya, persentase tersebut terdiri dari taman, hutan kota, lapangan, makam, jalur hijau, dan sempadan sungai. Hingga saat ini, persentase angka masih didominasi sempadan sungai dengan 20,27 persen. "Pemerintah juga terus berupaya menjaga ketersediaan pohon peneduh di beberapa ruas jalan antar kecamatan dan kota," ujarnya. Lebih lanjut dikatakan, upaya lain yakni dengan membuat hutan kota di wilayah Bojong beberapa tahun lalu, ditambah beberapa pembenahan taman kota, dan hutan kota yang sudah ada sebelumnya. “Kami sudah menambah penanaman pohon berbagai jenis di Taman Bojong, dan titik lainnya. Jadi semakin banyak,” tambahnya. Sigit menjelaskan, saat ini di wilayah kota terdapat hutan kota Bojong, hutan kota bundaran air mancur Pasar Segamas. "Taman kota dan hutan kota itu beda. Perbedaannya antara lain pada fasilitas didalamnya," ujarnya. Untuk taman kota harus ada kamar kecil, taman bermain atau permainan dan lainnya. Sementara untuk hutan kota tidak memerlukan fasilitas tersebut. “Untuk hutan kota akan dihitung jumlah, jenis dan upaya pelestariannya. Kami terus menambah jumlah pohon dan jenisnya,” tambahnya. Sigit menuturkan, kondisi RTH sangat tergantung persentasenya pohon peneduh di pinggir jalan. Tahun kemarin karena ada pelebaran jalan, pohon di ruas jalan arah Kutasari ditebang. Namun, pohon yang ditebang sudah diganti dengan yang baru. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: