Gang Mayong Purbalingga Tetap Jadi Pusat Kuliner

Gang Mayong Purbalingga Tetap Jadi Pusat Kuliner

PUSAT KULINER : Kawasan kuliner Mayong tetap menjadi ikon Purbalingga sebagai pusat kuliner.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS PURBALINGGA - Jalan Wiraasaba atau yang dikenal dengan Jalan Mayong menjadi tempat berjualan Pedagang Kaki Lima (PKL) kuliner sudah sejak 28 tahun lalu. Hingga pada awal tahun 2000, menjadi pusat kuliner Kya Kya Mayong. Rusmanto, salah satu warga Purbalingga sudah mengetahui sejak tahun 90an jajanan dan berbagai makanan dijual di Mayong. “Selain sudah memiliki ciri khas dan ikon Purbalingga, pusat kuliner Mayong banyak menyajikan berbagai variasi menu makanan,” ujarnya, Jumat (13/7). Agus, salah satu pedagang Mayong mengungkapkan, dia berharap area PKL di Mayong tidak dipindah. Misalnya ada pembenahan, dia tidak mempermasalahkan. Namun jangan sampai menghilangkan lapak. “Saya sepakat bila ditata agar tetap enak dipandang dan menarik minat pelanggan untuk membeli di kawasan Mayong ini,” tuturnya. Samyo, pedagang lainnya juga berharap tidak ada pemindahan pedagang di Mayong ke lokasi lain. Pasalnya, pelanggannya sudah puluhan tahun. Kasihan jika harus mencari ke lokasi baru. “Kami hanya buka malam. Itupun dibatasi pukul 01.00 dinihari tenda harus dibongkar. Jika sampai pagi atau subuh, siap-siap disita Satpol PP,” kata pedagang Soto ini. Berdasarkan pantauan Radarmas, puluhan PKL Mayong menjual berbagai macam makanan. Setiap bulan, PKL Mayong harus menanggung iuran dan biaya listrik. Mereka juga wajib membawa tempat berdagang selepas pukul 01.00, sebab jam operasioal mulai pukul 15.00 hingga 01.00. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: